News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Orang Tewas dalam Kebakaran di Serum Institute of India, Pusat Produksi Vaksin Terbesar di Dunia

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap mengepul setelah kebakaran terjadi di Institut Serum India di Pune pada 21 Januari 2021. Kebakaran terjadi pada 21 Januari di Institut Serum India, pembuat vaksin terbesar di dunia, tayangan TV lokal menunjukkan, tetapi laporan media mengatakan produksi dari Vaksin virus korona Covid-19 tidak terpengaruh.

TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran melanda gedung di pusat produksi vaksin terbesar di dunia yang terletak di India barat pada Kamis (21/1/2021).

Akibatnya, lima orang dilaporkan tewas dalam insiden kebakaran ini.

Mengutip Al Jazeera, api terlihat di sebuah pabrik yang tengah dibangun untuk Serum Institute of India (SII).

Narasumber menuturkan, kebakaran tidak memengaruhi produksi vaksin corona.

Baca juga: Sempat Tak Memenuhi Persyaratan, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Akhirnya Disuntik Vaksin Covid-19

Baca juga: Bupati Sleman Positif Covid-19 Usai Divaksin, Epidemiolog: Bukan Berarti Usai Vaksin Kita Kebal

Asap mengepul setelah kebakaran terjadi di Institut Serum India di Pune pada 21 Januari 2021. Kebakaran terjadi pada 21 Januari di Institut Serum India, pembuat vaksin terbesar di dunia, tayangan TV lokal menunjukkan, tetapi laporan media mengatakan produksi dari Vaksin virus korona Covid-19 tidak terpengaruh.

Saluran televisi menunjukkan asap abu-abu berbentuk awan besar berada di atas situs di Pune, negara bagian Maharashtra, India barat.

"Lima orang tewas," kata Wali Kota, kota Pune Murlidhar Mohol kepada wartawan.

Setelah api berhasil dikendalikan, media lokal melaporkan, petugas penyelamat menemukan lima mayat di gedung yang tengah dibangun.

"Kami sangat sedih dan menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada anggota keluarga yang telah meninggal," Adar Poonawalla, CEO perusahaan dalam unggahan Twitter.

Baca juga: Bupati Sleman Positif Covid-19 Sepekan setelah Divaksin, Ini Cara Kerja Vaksin Covid-19

Baca juga: Inggris Manfaatkan Aula Masjid untuk Pusat Kegiatan Vaksinasi Covid-19

Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, diambil pada 17 November 2020. Terbaru, Kebakaran melanda gedung di pusat produksi vaksin terbesar di dunia, yang terletak di India barat pada Kamis (21/1/2021). (JUSTIN TALLIS / AFP)

Kembangkan Jutaan Vaksin dari Oxford

SII memproduksi jutaan dosis vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca untuk India dan banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah lainnya.

Perusahaan juga bersiap memproduksi vaksin yang sedang dikembangkan oleh perusahaan Amerika Serikat, Novavax Inc.

Kantor pemadam kebakaran Pune mengatakan kepada kantor berita Reuters, lima truk pemadam kebakaran telah dikirim ke lokasi tersebut.

Belum ada kabar tentang penyebab kebakaran tersebut.

Baca juga: FAKTA-FAKTA Kasus Raffi Ahmad Pesta setelah Divaksin, Polisi Sebut Acara Tak Langgar Peraturan

Baca juga: Regulasi Vaksinasi Mandiri, Karyawan Perusahaan Bakal Dapat Vaksin Gratis

Peluncuran Vaksin Covid-19

Awal bulan ini, regulator India menyetujui dua vaksin virus corona, Covishield, yang diproduksi oleh SII dan Covaxin, yang dibuat oleh perusahaan lokal Bharat Biotech.

India memulai salah satu peluncuran vaksin terbesar di dunia pada Sabtu (16/1/2021), yang bertujuan untuk memvaksinasi 300 juta orang pada Juli dengan Covishield dan Covaxin.

Banyak negara lain bergantung pada SII untuk memasok vaksin kepada mereka.

India mulai mengekspor vaksin pada Rabu, dengan gelombang pertama dikirim ke Bhutan dan Maladewa, diikuti oleh dua juta dosis ke Bangladesh dan satu juta ke Nepal.

Negara tersebut berencana untuk menawarkan 20 juta dosis kepada tetangganya di Asia Selatan, dengan Amerika Latin, Afrika dan Asia Tengah berikutnya.

SII juga berencana untuk memasok 200 juta dosis ke Covax, upaya yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia untuk mendapatkan dan mendistribusikan inokulasi ke negara-negara miskin.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini