Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Terhitung sejak 1 November 2020 hingga 3 Januari 2020, tercatat sebanyak 6.783 pemagang Indonesia memasuki Jepang.
"Cukup banyak pemagang Indonesia telah memasuki Jepang dengan status tokutei ginou (TG atau SSW). Dalam dua bulan terakhir saja ada l6.783 orang tercatat di imigrasi Jepang dengan status TG," papar sumber Tribunnews.com, Senin (25/1/2021).
Situasi imigrasi mencerminkan sikap dari Perdana Menteri Yoshihide Suga yang secara aktif merespon penerimaan tenaga kerja asing yang dibutuhkan oleh dunia usaha.
Lebih dari 97.000 orang dalam 2 bulan telah memasuki Jepang.
Dari semua WNI yang memasuki Jepang ternyata 66,05 persen adalah para pemagang Indonesia.
Baca juga: Kemenaker Menargetkan Cetak Ratusan Mentor dan Koordinator Tenaga Pemagangan Profesional
Menurut jumlah total imigran Biro Imigrasi (angka awal) karena langkah demi langkah untuk melanjutkan lalu lintas internasional, dalam lebih dari dua bulan dari 1 November 2020 hingga 3 Januari 2021 sebanyak 97.716 orang telah masuk ke Jepang berdasarkan kebijakan mitigasi.
Berdasarkan kewarganegaraan, China memiliki 31.835 (32,58 persen), Vietnam memiliki 29.549 (30,24 persen), dan Indonesia memiliki 6.783 (6,94 persen).
Tiga negara ini saja berjumlah 68.167 orang, terhitung 69,76 persen dari semua imigran yang masuk ke Jepang dari berbagai negara mengikuti kebijakan pelonggaran saat ini.
Baca juga: Hotel di Jepang Siapkan Kamar Seharga Rp 67.000 Per Hari, Promosikan Telework Bagi Warga Tokyo
Namun sejak 13 Januari hingga 7 Februari, kemungkinan diperpanjang, semua warga negara asing ditunda masuk ke Jepang. Kecuali pemilik zairyu card atau warga negara Jepang.
Sementara itu para WNI di Jepang membentuk Forum BBB untuk meningkatkan jiwa wiraswastanya di tengah masa pandemi ini,. Info lengkap silakan email ke: bbb@jepang.com dengan subject: BBB