TRIBUNNEWS.COM - Tokoh politik Myanmar, Aung San Suu Kyi yang menjabat sebagai pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang memimpin Myanmar ditangkap.
Penahanan San Suu Kyi terjadi di tengah ketegangan antara pemerintah sipil dan militer.
Dilansir BBC, kondisi ini memicu kekhawatiran akan adanya kudeta dari militer.
Juru bicara NLD Myo Nyunt mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan para pemimpin lainnya 'dijemput' pada dini hari.
"Saya ingin memberitahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," katanya.
Myo Nyunt menambahkan bahwa mungkin dia juga akan ditahan sebentar lagi.
Tentara juga mengunjungi rumah menteri utama di beberapa daerah dan membawa mereka pergi, kata anggota keluarga.
Baca juga: Aung San Suu Kyi Ditangkap Hari Ini, Koneksi Internet dan Saluran Telepon Myanmar Terganggu
Baca juga: BREAKING NEWS : Tokoh Myanmar Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer
Apa yang terjadi?
Bentrok antara pemerintah sipil dan militer Myanmar bermula adanya dugaan kecurangan pemilu November 2020.
Pada pemilihan November tahun lalu, Partai NLD memenangkan kursi untuk membentuk pemerintahan.
NLD memenangkan 83 persen kursi dalam pemilihan 8 November lalu.
Pemilu pada 2020 merupakan pemilihan umum kedua Myanmar sejak berakhirnya kekuasaan militer pada 2011.
Namun pihak militer mengatakan bahwa pemilihan suara itu telah dicurangi hingga mengajukan pengaduan pada presiden dan ketua komisi pemilihan ke Mahkamah Agung.
Komisi Pemilihan Myanmar menolak tuduhan itu dan mengatakan tidak ada yang bisa mempengaruhi kredibilitas pemungutan suara.