News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Tuntut Pembebasan Aung San Suu Kyi, Amerika Serikat Ancam Akan Ambil Tindakan

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi jadi pusat pemberitaan koran setempat.

TRIBUNNEWS.COM, NAYPYDAW - Amerika Serikat (AS) mengecam tindakan militer Myanmar menahan pemimpin de-facto hasil pemilu demokratis Aung San Suu Kyi, pada  Senin (1/2/2021).

Bukan hanya Aung San Suu Kyi yang ditahan, para pemimpin senior partai Liga Demokrasi (NLD) turut juga diamankan militer. 

Presiden Myanmar Win Myint juga ikut ditahan.

Reuters melaporkan, Senin (1/2/2021), Aung San Suu Kyi dan elite partai Liga Demokrasi ditahan dalam penggerebekan dini hari oleh militer Mynmar.

"Amerika Serikat menentang setiap upaya untuk mengubah hasil pemilu atau menghambat transisi demokrasi Myanmar,” ujar juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Senin (1/2/2021).

Baca juga: Kekhawatiran Munculnya Kudeta Militer di Myanmar saat Aung San Suu Kyi Ditahan

Pemerintahan Presiden Joe Biden menyerukan agar militer Mynmar segera membebaskan Aung San Suu Kyi.

Kalau tidak,  Amerika Serikat mengancam akan mengambil tindakan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penahanan peraih nobel perdamaian tersebut.

"Amerika Serikat akan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab jika langkah-langkah ini tidak dibatalkan," kata Jen Psaki.

Bukan hanya Amerika Serikat, pemerintah Australia juga bersikap dan mengatakan "sangat prihatin atas tindakan militer Myanmar yang sekali lagi berusaha merebut kendali Myanmar."

Australia juga menyerukan pembebasan segera para pemimpin yang ditahan karena tindakan itu melawan hukum.

Telepon dan Internet Sulit Diakses

Saluran telepon dan koneksi internet terganggu di ibu kota Naypyitaw dan pusat kota komersial utama Yangon, setelah militer Mynmar merebut kekuasaan dan menahan pemimpin de-fakto Aung San Suu Kyi, pada  Senin (1/2/2021).

“Militer mengambil alih balai kota di Yangon dan data internet seluler dan layanan telepon di kubu NLD terganggu,” kata warga.

“Konektivitas internet juga telah turun drastis,” kata layanan pemantauan NetBlocks.

Baca juga: Nyatakan Keadaan Darurat, Militer Ambil Alih Kekuasaan di Pemerintahan Selama 1 Tahun

Militer Mynmar mengambil alih kekuasaan atas pemerintah selama setahun dan mengumumkan keadaan darurat.

Kini kekuasaan diserahkan kepada panglima militer Mynmar, Jenderal Min Aung Hlaing.

Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon untuk mencari komentar lebih lanjut terkait kondisi terkini.

Juru bicara NLD Myo Nyunt membenarkan Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint dan para pemimpin NLD lainnya telah ditahan.

“Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint dan para pemimpin NLD lainnya telah "diambil" pada dini hari,” kata juru bicara NLD Myo Nyunt kepada Reuters melalui telepon.

Baca juga: Rebut Kekuasaan, Militer Tahan Pemimpin Mynmar Aung San Suu Kyi

Dia meminta agar tidak menanggapi hal ini secara gegabah dan membiarkan hukum berjalan sesuai aturan berlaku.

"Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," katanya.

Dia menambahkan bahwa dia bisa juga akan ikut ditahan bersama Suu Kyi.

Reuters kemudian tidak dapat menghubunginya.

Penahanan itu muncul setelah berhari-hari meningkatnya ketegangan antara pemerintah sipil dan militer yang membangkitkan kekhawatiran akan adanya kudeta setelah pemilihan.(Reuters/AP/AFP/BBC/Channel News Asia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini