News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Myanmar Terima Dana Segar IMF Rp 4,9 Triliun Sebelum Kudeta Militer

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara berjaga di jalan yang diblokade menuju parlemen Myanmar di Naypyidaw pada 1 Februari 2021, setelah militer menahan pemimpin de facto negara itu Aung San Suu Kyi dan presiden negara itu dalam sebuah kudeta.

Mereka menuduh media telah salah menafsirkan pernyataan jenderal tersebut. Tetapi pada Senin (1/2/2021) pagi, ancaman itu menjadi kenyataan.

Hanya 10 tahun setelah memulai transisi ke pemerintahan sipil, Tatmadaw kembali berkuasa di Myanmar.

Para pemimpin sipil teratas termasuk Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint ditahan, tentara turun ke jalan dan layanan telepon dan internet terputus di sebagian besar wilayah. negara.

Beberapa jam setelah kudeta, militer mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun, dengan menggunakan dalih pemerintah NLD gagal dan melakukan "penipuan yang mengerikan".

Rezim militer juga menjanjikan pemilihan baru, tetapi tidak memberikan kerangka waktu, dan mengumumkan kekuasaan telah diserahkan kepada Ming Aung Hlaing.

Min Aung Hlaing Berambisi Jadi Presiden Myanmar

Dalam UU Myanmar, usia pensin seorang jenderal adalah 65 tahun. Per Juli 2020, Min Aung Hlaing telah memasuki masa pensiun.  

Tapi ambisi lamanya yang ingin memimpin Myanmar, membuat kekuasannya diperpanjang. Melissa Crouch, profesor di Fakultas Hukum, Universitas New South Wales di Sydney, Australia, menyebut Hlaing sejak lama ingin berkuasa.

Tapi ambisinya hancur ketika USDP kalah di Pemilu 8 November 2020. Kekalahan partai proksi militer itu menggagalkan cita-citanya secara kontitusional.

Tatmadaw, di bawah konstitusi yang dibuatnya pada 2008, telah menunjuk 166 atau 25 persen kursi di parlemen.

Sementara USDP membutuhkan 167 kursi lagi untuk menunjuk Min Aung Hlaing sebagai Presiden Myanmar di parlemen.

Namun partai tersebut hanya memenangkan 33 dari 498 kursi yang tersedia. Sedangkan NLD merebut 396 kursi.

Crouch mengatakan kudeta Senin, yang terjadi hanya beberapa jam sebelum parlemen baru akan bertemu untuk pertama kalinya, dipicu kesadaran militer bahwa tidak ada pilihan lain untuk mendapatkan kembali kursi kepresidenan.

"Untuk mendapatkan kembali kantor presiden, mereka harus bertindak di luar hukum ... Dan dalam waktu satu tahun, mereka akan mengizinkan pemilihan baru dilakukan. Jika USDP berhasil mendapatkan sepertiga kursi, maka ada kemungkinan Min Aung Hlaing bisa menjadi presiden," kata Melissa.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini