Rangkaian kabar ini dilansir jaringan berita Al Masdar News berbasis di Beirut, Lebanon, Minggu (31/1/2021).
Sementara, pesawat komersial Turki Arilines, yang dalam rute penerbangan Istanbul-Teheran, tiba-tiba dialihkan mendarat di Baku, Azerbaijan.
Kabar awal, pengalihan penerbangan itu terkait meraungnya sirine bahaya di Teheran. Namun Fars News menyebut hal itu disebabkan factok cuaca buruk; suhu dingin, hujan dan berkabut.
Ledakan Bom di Kota Afrin yang Diduduki Turki
Setidaknya lima orang telah tewas dan lebih dari 20 lainnya cedera ketika sebuah bom mobil meledak di kota Afrin, Suriah utara. Pernyataan ini disiarkan Kementerian Pertahanan Turki.
Kementerian itu mengatakan, ledakan terjadi di sebuah lokasi industri di pusat kota dan melukai 22 orang.
Kantor berita Anadolu yang dikelola pemerintah Turki mengatakan jumlah korban tewas enam, mengutip sumber-sumber lokal di wilayah tersebut, menambahkan setidaknya 25 orang telah terluka.
Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Tetapi Kemenhan Turki menyalahkan serangan itu pada pejuang Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) Suriah.
Ankara menganggap YPG sebagai kelompok "teroris" yang terikat kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang pemerintah Turki.
Kelompok ini semula menguasai Afrin, dan telah melakukan beberapa serangan ke wilayah Turki. Pasukan Turki dan kelompok proksinya di Suriah, kemudian merebut Afrin pada 2018.
Meski tentara Turki dan kelompok bersenjata proskinya menguasai Afrin, tetapi kota dan bagian lain wilayah itu secara teratur diguncang aksi pemboman semacam itu.
Ankara sekarang mempertahankan kehadiran militer yang besar di daerah itu, mengerahkan ribuan pasukan di daerah kantong pemberontak terakhir di Suriah.
PKK, yang ditetapkan sebagai kelompok "teroris" oleh Turki, AS dan Uni Eropa, mengangkat senjata melawan negara Turki sejak 1984.
Lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam konflik tersebut, yang berpusat di Turki tenggara.