Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Malam tadi, Rabu, (10/2/2021) pembicaraan per telepon dilakukan antara Menlu Retno marsudi dengan Menlu Jepang Toshimitsu Motegi sekitar 20 menit mengenai Myanmar.
"Tadi pembicaraan telepon Menlu Jepang-Indonesia pukul 20.30 waktu Jepang selama 20 menit," ungkap sumber Tribunnews.com malam ini (10/2/2021).
Menlu Toshimitsu Motegi melakukan pembicaraan telepon dengan Menlu Retno LP Marsudi, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dengan garis besarnya dua hal.
Baca juga: Demo di Myanmar : Wanita Ditembak di Kepala, Kondisinya Kritis, Disebut Kehilangan Fungsi Otak
Pertama, kedua Menteri Luar Negeri bertukar pandangan mendalam tentang situasi di Myanmar dan berbagi kesadaran dan keprihatinan mereka tentang situasi tersebut, termasuk penembakan demonstran damai di Naypyidaw.
"Menteri Motegi telah mengumumkan bahwa dia akan terus mendesak kalangan militer untuk menghindari kekerasan terhadap warga sipil, membebaskan pejabat yang ditahan, termasuk Aung San Suu Kyi, dan segera memulihkan sistem politik demokrasi."
Menanggapi hal tersebut, Menlu Retno menyampaikan sambutan dari perspektif ASEAN, termasuk pentingnya menjamin keamanan rakyat Myanmar dan kembali ke proses demokrasi.
Baca juga: Tolak Kudeta Militer di Myanmar, Demonstran Wanita Berusia 20 Tahun Kritis Usai Ditembak di Kepala
Kedua Menteri Luar Negeri tersebut menegaskan bahwa mereka memiliki pemahaman dasar tentang situasi di Myanmar dan memutuskan untuk terus bekerja sama di masa depan.
Hal kedua, kedua Menlu juga sepakat untuk lebih mempererat kerja sama hubungan bilateral kedua negara yang merupakan mitra strategis dan berbagai isu internasional.