TRIBUNNEWS.COM - Gempa besar menghantam Jepang pada Sabtu (13/2/2021) dengan pusat di pinggir pantai Fukushima Tohoku utara Jepang jam 23:08 waktu Jepang (21:08 WIB).
Dilansir oleh Theguardian.com, pascagempa, sekitar 100 orang mengalami luka-luka.
Sejauh ini tidak ada laporan korban meninggal dunia.
Badan meteorologi geofisika Jepang mengumumkan tidak ada tsunami.
Tetapi gempa telah memicu pemadaman listrik yang meluas.
Gempa ini terjadi hanya beberapa minggu sebelum peringatan 10 tahun bencana Jepang, pada 11 Maret 2011.
Baca juga: Puluhan Rumah, Bangunan Serta Fasilitas Umum di Jepang Timur Rusak Terdampak Gempa 7,3 Magnitudo
Baca juga: Fukushima Jepang Diguncang Gempa, Apa Dampaknya terhadap Kualitas Vaksin Pfizer yang Tiba Hari Ini?
Gempa yang baru saja terjadi di Jepang ini, merupakan gempa susulan dari gempa tahun 2011 yang memicu kehancuran nuklir Fukushima Daiichi.
Tidak hanya itu, gempa pada 2011 tersebut memicu tsunami yang meluluhlantakkan seluruh kota dan desa.
Akibat dari peristiwa itu, lebih dari 18.000 orang tewas.
Gempa bumi sering terjadi di Jepang, yang berada di cincin api Pasifik, salah satu daerah seismik paling aktif di dunia.
Jepang menyumbang sekitar 20% gempa bumi di dunia dengan kekuatan 6 scala richter atau lebih besar.
Kenji Satake, seorang profesor di institut penelitian gempa bumi Universitas Tokyo, mengatakan kepada kantor berita Kyodo.
"Karena (gempa tahun 2011) adalah gempa yang sangat besar dengan kekuatan 9,0 scala richter, tidak mengherankan jika ada gempa susulan (seperti saat ini)," ujarnya.
Penyebab Gempa Bumi di Jepang