Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gempa bumi berkekuatan 7,3 magnitudo pada Sabtu (13/2/2021) jam 23.08 waktu Jepang mengakibatkan kerusakan rumah, bangunan serta fasilitas umum di wilayah Prefektur Fukushima dan sekitarnya.
Hingga Senin (15/2/2021) hari ini tercatat sudah terjadi 40 kali gempa susulan.
Diperkirakan gempa susulan akan berlanjut hingga 10 tahun mendatang.
"Menyusul gempa bumi dengan intensitas seismik 6 atau lebih tinggi di Prefektur Miyagi dan Fukushima, Komite Riset Gempa Bumi pemerintah menyatakan bahwa gempa susulan dari Gempa Bumi Besar Jepang Timur akan berlanjut selama 10 tahun lagi," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (15/2/2021).
Komite Penelitian Gempa Bumi yang rapat Minggu (14/2/2021) sore menyebut gempa bumi pada malam tanggal 13 Februari 2021 lalu sebagai "gempa susulan dari Gempa Bumi Besar Jepang Timur" dan menyatakan bahwa "gempa susulan akan berlanjut selama 10 tahun ke depan."
Selain itu, disebutkan bahwa tsunami terjadi 20 cm diamati di Pelabuhan Ishinomaki Miyagi dan juga tsunami 10 cm diamati di Pelabuhan Ayukawa dan Sendai di Kota Ishinomaki, dan di Kota Soma Fukushima.
Badan Meteorologi Jepang belum mengeluarkan peringatan tsunami, mengatakan bahwa itu dalam kisaran fluktuasi permukaan laut.
Baca juga: Pemda Fukushima Distribusikan Berbagai Kebutuhan Bagi Warga Terdampak Gempa
Baca juga: Gempa Berkekuatan 7,3 Magnitudo Landa Jepang, Tidak Ada Laporan Korban Jiwa
"Masih bisa dianggap masuk fluktuasi gelombang laut, bisa diterima dengan normal. Jadi belum bisa diumumkan sebagai tsunami yang berbahaya," ungkap Kepala Perencanaan Informasi Gempa, Badan Meteorologi Jepang, Noriko Kamaya, Minggu (15/2/2021).
Dengan demikian sudah ada tsunami namun masih dalam batasan normal hingga saat ini.
Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan masih pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang. Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com