TRIBUNNEWS.COM - Ketika pandemi Covid-19 melanda India, ada kekhawatiran akan menenggelamkan sistem kesehatan yang rapuh di negara terpadat kedua di dunia itu.
Dikutip dari APNews, infeksi meningkat secara dramatis selama berbulan-bulan hingga pada satu titik tampak akan melampaui Amerika Serikat sebagai negara dengan jumlah kasus tertinggi.
Tetapi infeksi mulai menurun pada September 2020 lalu, dan sekarang negara tersebut melaporkan sekitar 11.000 kasus baru setiap hari.
Angka itu berbanding terbalik dengan puncak yang hampir mencapai 100.000 kasus.
Baca juga: Update Covid-19 Global 16 Februari: Total Infeksi di Seluruh Dunia 109,6 Juta, India Hampir 11 Juta
Baca juga: Sempat Terpapar Covid-19, 5 Nelayan yang Dibebaskan dari Penjara India Tiba di Aceh
Namun, penurunan kasus yang drastis ini justru membuat para ahli bingung.
Mereka telah membahas banyak hal tentang penurunan kasus secara tiba-tiba yang terlihat di hampir setiap wilayah.
Termasuk dugaan beberapa daerah di negara India yang mungkin telah mencapai herd imunnity.
Juga dugaan orang India mungkin memiliki perlindungan yang sudah ada sebelumnya dari virus corona.
Pakar kesehatan mengaku ingin mengetahui alasan penurunan kasus ini agar jelas apa penyebabnya, agar bisa mencegah lonjakan lagi.
"Jika kami tidak tahu alasannya, Anda bisa saja secara tidak sadar ketika melakukan hal-hal yang dapat menyebabkan lonjakan," kata Dr Shahid Jameel, yang mempelajari virus di Universitas Ashoka India.
Pemerintah India juga sebagian mengaitkan penurunan kasus tersebut dengan penggunaan masker.
Baca juga: Gletser Himalaya Longsor dan Memicu Banjir Besar di India, Setidaknya 145 Orang Hilang
Baca juga: Pfizer Tarik Tawaran Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 di India
Yang merupakan kewajiban di depan umum di India dan pelanggaran dikenakan denda yang besar di beberapa kota.
Tetapi para ahli mencatat, situasinya lebih rumit karena penurunannya secara seragam.
Meskipun kepatuhan penggunaan masker mulai berkurang di beberapa daerah.
Para ahli memperkirakan, penurunan ini lebih dari sekadar teka-teki yang menarik.
Sebab, menentukan penyebab penurunan infeksi dapat membantu pihak berwenang mengendalikan virus di negara tersebut.
Dari data terbaru, hampir 11 juta kasus dan lebih dari 155.000 kematian tercatat di India.
India, seperti negara lain, menghadapi banyak infeksi dan mempertanyakan cara menekan kematian akibat virus corona.
Tetapi anehnya, tekanan di rumah sakit India juga menurun dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Lewati India: Jadi Alarm dan Peringatan Keras bagi Semuanya
Baca juga: Kebakaran Terjadi di Pabrik Vaksin Covid-19 di India, 5 Orang Tewas
Indikasi lebih lanjut, penyebaran virus melambat di India.
Namun, keberhasilan ini tidak dapat dikaitkan dengan vaksinasi karena India baru mulai memberikan suntikan pada Januari.
Semakin banyak orang yang mendapatkan vaksin, maka akan terlihat semakin baik untuk menekan laju penularan Covid-19.
Kendati demikian, para ahli juga khawatir tentang varian yang diidentifikasi di banyak negara yang tampaknya lebih menular.
Alhasil, membuat beberapa pengobatan dan vaksin menjadi kurang efektif.
Para ahli juga menduga ada kemungkinan lain terkait turunnya angka Covid-19 di India.
Yakni, banyak orang India terpapar berbagai penyakit sepanjang hidup mereka.
Di antaranya seperti kolera, tifus, dan tuberkulosis.
Baca juga: 5 Orang Tewas dalam Kebakaran di Serum Institute of India, Pusat Produksi Vaksin Terbesar di Dunia
Baca juga: Pengadilan di India Tetapkan Meraba-raba Tanpa Melepas Pakaian Bukanlah Penyerangan Seksual
Adapun, paparan ini dapat memicu tubuh untuk meningkatkan respons kekebalan awal yang lebih kuat terhadap virus baru.
"Jika virus Covid-19 dapat dikendalikan di hidung dan tenggorokan, sebelum mencapai paru-paru, maka tidak akan menjadi serius."
"Kekebalan bawaan bekerja pada tingkat ini, dengan mencoba mengurangi infeksi virus dan menghentikannya mencapai paru-paru," tambah Jameel, dari Universitas Ashoka.
(Tribunnews.com/Maliana)