Wujud pemerintahan Donald Trump mulai tersirat—satu pekan setelah dia memenangkan pemilihan presiden AS untuk kedua kalinya
Trump bahkan sudah mengumumkan sejumlah nama yang akan membantu tugasnya di Gedung Putih.
Pada Selasa (12/11), salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk, masuk deretan nama pejabat.
Trump mengumumkan pemilik jejaring sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) itu akan bertugas di “Departemen Efisiensi Pemerintah” yang bertanggung jawab menandai berbagai pemangkasan dalam anggaran baru.
Selain memangkas pengeluaran negara, departemen ini bertujuan untuk “membongkar birokrasi pemerintah” dan mendorong “reformasi struktural berskala besar”.
Musk rencananya akan memimpin departemen ini bersama pengusaha teknologi dan mantan kandidat presiden dari Partai Republik, Vivek Ramaswamy.
Meskipun begitu, masih belum jelas seperti apa badan ini nantinya dan berapa lama masa jabatan Musk dan Ramaswamy.
Keduanya diberi tenggat waktu hingga Juli 2026 untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Namun, tidak diketahui apakah posisi mereka juga akan berakhir pada tanggal tersebut.
Melalui X, Musk merayakan penunjukan ini dengan kalimat seperti “Membuat pemerintah menyenangkan lagi!” dan “Orang-orang tidak tahu seberapa besar perbedaan yang akan terjadi.”
Musk juga menyebut “semua tindakan Departemen Efisiensi Pemerintah akan dipublikasikan secara online untuk transparansi maksimum.”
Musk kerap hadir di markas transisi pemerintahan Trump di Mar-a-Lago.
Menurut laporan media AS, pendiri SpaceX dan Tesla itu turut menyumbangkan saran kepada Partai Republik mengenai calon-calon kabinet.
Musk bahkan ikut serta dalam percakapan antara Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, minggu lalu.