News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

WHO Setujui Vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk Penggunaan Darurat

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perbandingan Vaksin Covid-19 dari Moderna, Pfizer dan AstraZeneca/Oxford, Mana yang Paling Baik?

TRIBUNNEWS.COM, TORONTO – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin virus corona AstraZeneca.

Izin ini sebuah langkah yang memungkinkan mitra badan PBB untuk mengirim jutaan dosis vaksin Covid-19 ke negara-negara sebagai bagian dari program yang didukung PBB untuk menjinakkan pandemi.

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters Selasa (16/2/2021), WHO mengatakan mengesahkan vaksin AstraZeneca yang dibuat oleh Serum Institute of India dan AstraZeneca-SKBio Korea Selatan.

Lampu hijau WHO untuk vaksin AstraZeneca adalah yang kedua dikeluarkan badan kesehatan PBB setelah mengotorisasi vaksin Pfizer-BioNTech pada Desember lalu.

Pengumuman WHO pada Senin (15/2/2021) memicu pengiriman ratusan juta dosis ke negara-negara yang telah mendaftar ke program COVAX yang didukung PBB, yang bertujuan untuk mengirimkan vaksin kepada negara-negara miskin dan paling rentan di dunia.

"Negara-negara yang tidak memiliki akses ke vaksin hingga saat ini akhirnya akan dapat mulai memvaksinasi tenaga kesehatan dan pendudik mereka yang berisiko," kata Dr. Mariângela Simão, Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Akses ke Obat-obatan dan Produk Kesehatan.

Baca juga: Jutaan Vaksin AstraZeneca Akan Tiba di Indonesia pada Kuartal I 2021, Bisa untuk Lansia

Virus corona telah menginfeksi lebih dari 109 juta orang dan menewaskan sedikitnya 2,4 juta di antaranya. Tetapi banyak negara belum memulai program vaksinasi.

Bahkan negara-negara kaya menghadapi kekurangan dosis vaksin ketika produsen berjuang untuk meningkatkan produksi.

Vaksin AstraZeneca telah disahkan di lebih dari 50 negara, termasuk Inggris, India, Argentina, dan Meksiko.

Vaksin ini lebih murah dan lebih mudah ditangani daripada vaksin Pfizer-BioNTech, yang membutuhkan penyimpanan dalam suhu dingin yang tidak tersebar luas di banyak negara berkembang. Kedua vaksin membutuhkan dua kali suntikan per orang, diberikan secara terpisah.

Pekan lalu, para ahli vaksin WHO merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk orang di atas usia 18 tahun, termasuk di negara-negara yang telah mendeteksi varian Covid-19.

WHO dan mitranya, termasuk aliansi vaksin GAVI, belum mengatakan negara mana yang akan menerima dosis pertama dari COVAX. Tetapi rencana awal menunjukkan beberapa negara kaya yang telah menandatangani sejumah kesepakatan vaksin swasta, termasuk Kanada, Korea Selatan dan Selandia Baru, juga dijadwalkan untuk menerima dosis awal dari COVAX.(AP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini