TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS, Joe Biden telah mengumumkan status bencana besar di Texas karena negara bagian itu mengalami cuaca musim dingin ekstrem sepanjang minggu.
Dilansir Sky News, badai musim dingin yang tidak biasa itu telah melumpuhkan jaringan listrik.
Meskipun Texas kaya minyak dan gas, jutaan penduduk tidak mendapat aliran listrik selama berhari-hari.
Pasokan dikirimkan tetapi terputus-putus.
Lebih dari 78.000 rumah masih tak mendapat aliran listrik pada Sabtu (20/2/2021) pagi waktu setempat.
Puluhan orang meninggal dunia, termasuk karena hipotermia, kecelakaan mobil di jalan yang licin, atau keracunan karbon monoksida.
Satu orang meninggal di rumah sakit setelah tekanan air rendah membuat perawatannya tidak mungkin dilakukan.
Baca juga: Musim Dingin Ekstrem di Texas: Krisis Air Bersih, Akuarium hingga Kolam Renang Membeku
Baca juga: Ratusan Mobil Tabrakan Beruntun di Texas Amerika Serikat, Puluhan Terluka, 6 Dilaporkan Tewas
Ada gangguan besar pada pasokan air, dengan lebih dari 1.200 sistem air publik mengalami masalah.
Tujuh juta orang diminta untuk merebus air sebelum meminumnya sambil air kemasan dikirim ke sejumlah kota.
Gary Rasp, juru bicara Komisi Texas untuk Kualitas Lingkungan mengatakan 14,3 juta orang di 190 wilayah terkena dampak parah pada Sabtu pagi.
Bahkan dengan suhu yang mulai kembali normal, kesengsaraan belum berakhir.
Banyak rumah dan tempat bisnis rusak akibat banjir akibat pipa pecah.
Dengan dideklarasikannya status bencana besar oleh Biden, itu berarti, pendanaan federal akan tersedia, termasuk bantuan untuk perumahan sementara, perbaikan rumah dan pinjaman berbiaya rendah.
Baca juga: BERITA FOTO: Tabrakan Beruntun 130 Mobil di Texas, Sejumlah Orang Tewas
Baca juga: POPULER Internasional: Fenomena Kodokushi di Jepang | Pemandangan Musim Dingin Ekstrem di Texas
Biden juga mempertimbangkan mengunjungi Texas untuk melihat kondisi di sana, meskipun ia mengatakan tidak ingin kunjungannya mengganggu upaya pemulihan.