Ketika mencapai jumlah tertentu, ia dipindahkan ke tangki yang disebut "bioreaktor", yang tingginya sekitar 3 meter.
Di dalam perangkat ini, terdapat kantong khusus yang terbuat dari resin, yang dikatakan dapat menghangatkan atau mengaduk larutan untuk menyempurnakan vaksin.
Dengan menggunakan tas ini, dimungkinkan untuk menghemat masalah pembersihan setelah pembuatan dan meningkatkan efisiensi produksi.
Baca juga: Kemenkes Rilis Situs Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia di 34 Kota Provinsi, Ini Daftarnya
Baca juga: Asal Usul Dibentuknya Kementerian Kesepian dan Isolasi Jepang, Berawal dari Tekanan Kalangan Oposisi
Mengenai produksi vaksin dalam negeri, Pejabat Eksekutif Senior JCR Pharmaceuticals Hiroshi Honda berkata, "Saya pikir poin teknisnya adalah kami memiliki tim internal yang melakukan penelitian terapi gen dan dapat menerapkan teknologi tersebut pada produksi vaksin dan larutan murni. Saya ingin memproduksi lancar di Jepang."
Di lain pihak Taro Kono, menteri yang bertanggung jawab atas reformasi regulasi, menjelaskan dalam "Sunday Debate" NHK, Minggu (21/2/2021) bahwa "pasokan vaksin kan sangat terbatas hingga April," dan berdasarkan perkiraan pasokan jadwal masa depan diharapkan dapat diungkapkan minggu depan.
"Ada permintaan yang besar di setiap negara dan kami memperluas pabrik di Eropa, dan pasokannya diharapkan meningkat dari musim semi. Saya ingin tahu apakah itu akan dimulai pada Mei. Pasokan akan sangat terbatas hingga April," kata Kono.
Sementara itu bagi WNI yang berkeinginan vaksinasi Covid-19 di Jepang dapat menghubungi Forum BBB, kelompok bisnis WNI yang berdomisili di Jepang dengan email: bbb@jepang.com subject: Vaksinasi