Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - AstraZeneca, sebuah perusahaan farmasi besar, telah mengajukan permohonan persetujuan ke Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang dan akan memproduksi vaksin Corona di Jepang.
"Raksasa farmasi Inggris AstraZeneca telah mengembangkan vaksin virus corona bekerja sama dengan Universitas Oxford dan mengajukan permohonan persetujuan ke Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan pada tanggal 5 Februari untuk digunakan di Jepang sekaligus akan diproduksi di Jepang pula nantinya," papar sumber Tribunnews.com, Minggu (21/2/2021).
Executive Officer Tomoo Tanaka yang bertanggung jawab atas vaksin di anak perusahaan AstraZeneca Jepang yang berbasis di Osaka, mengatakan jika vaksin untuk 60 juta orang yang memiliki kontrak pasokan dengan pemerintah Jepang disetujui, lebih dari 40 juta orang akan diberikan kepada produsen farmasi "JCR Pharmaceuticals" yang berkantor pusat di Kota Ashiya, Prefektur Hyogo.
Dia menunjukkan ide untuk memproduksi di pabrik dan segera memasoknya.
Vaksin jenis "vaksin mRNA", yang sudah mulai diinokulasi di Jepang, membutuhkan freezer suhu ultra rendah sekitar minus 75 derajat Celcius untuk penyimpanan jangka panjang.
Sedangkan vaksin AstraZeneca membutuhkan 2 hingga 8 derajat Celcius.
Baca juga: Hati-hati dengan Jasa Titipan, Sekelompok WNI Ditangkap Polisi Jepang karena Kedapatan Bawa Narkoba
Baca juga: Fenomena Kodokushi di Jepang, Lansia Hidup Sendirian dan Meninggal Tanpa Diketahui Orang Lain
Dengan kemampuan tersebut mengakibatkan peningkatan jumlah orang yang bisa divaksinasi.
"Dengan nilai suhu hanya antara minus 2-8 derajat Celcius, hal itu bisa diangkut dan disimpan di lemari es," tambah Tanaka.
Di sisi lain, menanggapi pandangan bahwa efek terbatas terhadap virus mutan yang dikonfirmasi di Afrika Selatan, Pejabat Eksekutif Tanaka mengatakan, "Sulit untuk mengevaluasi karena datanya belum tersedia."
"Bertujuan untuk musim gugur dan musim dingin, kami sedang mempersiapkan vaksin baru yang dapat menangani virus mutan."
"Larutan murni yang diproduksi di Prefektur Hyogo Jika disetujui, AstraZeneca akan mengalihkan vaksin virus corona baru ke perusahaan farmasi dalam negeri untuk memproduksi di Jepang bagi lebih dari 40 juta orang."
Dari jumlah tersebut, larutan murni diproduksi oleh produsen farmasi "JCR Pharmaceuticals", yang berkantor pusat di Kota Ashiya, Prefektur Hyogo, di sebuah pabrik di Kota Kobe.
Di pabrik, larutan yang mengandung gen untuk virus corona, yang merupakan sumber vaksin, dibawa ke ruang khusus untuk pembiakan.