Vaksin ini diluncurkan pada Juni 2020 untuk mencoba mencegah negara-negara miskin didorong ke belakang antrian karena negara-negara kaya membeli miliaran dosis untuk populasi mereka.
COVAX mengatakan telah mengalokasikan tahap pertama dari 330 juta dosis vaksin untuk 145 negara.
Minggu lalu, korban kematian COVID-19 Afrika yang dilaporkan melampaui 100.000.
Afrika Selatan menghentikan peluncuran vaksin AstraZeneca setelah data uji coba awal menunjukkan efektivitas yang lebih rendah terhadap varian virus korona 501Y.V2 yang dominan di sana, tetapi negara-negara Afrika lainnya mengatakan mereka akan menggunakan suntikan itu.
Ghana termasuk di antara enam negara Afrika yang telah mengkonfirmasi kasus varian tersebut.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)