News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Internasional: Jepang Anggap Vaksin Sinovac Tak Dapat Dipercaya | Video Pendaratan di Mars

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POPULER Internasional: Jepang Anggap Vaksin Sinovac Tak Dapat Dipercaya | Video Pendaratan di Mars

TRIBUNNEWS.COM - Inilah berita-berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.

Vaksin Sinovac dari China tidak dapat dipercaya oleh banyak kalangan di Jepang karena sangat sedikit bukti-bukti serta data yang diungkap mengenai vaksin tersebut.

Sementara itu, kasus yang mirip menimpa George Floyd diduga kembali terjadi.

Seorang pria di North Carolina, Amerika Serikat, tewas setelah polisi diduga menindih lehernya selama lima menit.

Elon Musk bukan lagi orang terkaya di dunia setelah saham Tesla dan nilai Bitcoin anjlok, memotong lebih dari $ 15 miliar (Rp 211 Triliun) dari kekayaan bersihnya.

Selain itu, NASA merilis video pertama dan foto berwarna dari Perseverance yang mendarat di Mars pada Senin (22/2/2021), disertai dengan rekaman suara pertama dari permukaan Mars.

1. Jepang Menganggap Vaksin Sinovac China Tidak Dapat Dipercaya

Komentar Doktor dan Profesor Hiroyuki Moriuchi mengenai vaksin Sinovac China (Foto Richard Susilo)

Vaksin Sinovac China oleh banyak kalangan di Jepang tidak dapat dipercaya karena sangat sedikit sekali bukti-bukti serta data yang diungkap mengenai vaksin tersebut.

"Kita tidak bisa mempercayai vaksin Sinovac dari China tersebut karena sangat sedikit sekali data yang diungkap. Jadi hampir tidak bisa dipercaya," papar dokter Hiroyuki Moriuchi (69) Doktor dan Profesor Universitas Nagasaki, Direktur Kelompok Sains Vaksin Jepang, Direktur Kelompok Sains Virus Jepang dalam acara TV Asahi Rabu (24/2/2021).

Berbagai dampak yang terjadi seperti sakit yang cukup tinggi, panas yang cukup tinggi, kekakuan menurutnya didengar dari berbagai laporan yang masuk setelah orang tersebut di vaksinasi Sinovac.

"Kita sama sekali tidak tahu bagaimana vaksin tersebut yang sedikit sekali data yang dibuka dan penuh dengan hal^hal yang tidak jelas sampai saat ini sehingga tidak bisa mempercayai vaksin tersebut," tambahnya.

Namun apabila data vaksin tersebut dibuka lebar-lebar dan vaksin setelah digunakan dapat terbukti dengan baik dalam jumlah yang bisa dipertanggungjawabkan, maka vaksin tersebut bisa ditinjau lebih lanjut.

"Kita sama sekali tak tahu mengenai vaksin Sinovac. Banyak hal tidak jelas di sana. Namun kalau semua diungkap secara terbuka dan data dengan jelas dan pasti menyakinka para ahli vaksin dunia, todak macam-macam data muncul saat ini yang sangat membingungkan, mungkin saja vaksin itu bisa ditinjau lebih lanjut dan dipertimbangkan dengan baik. Selama segalanya masih buram dan mendapatkan data yang berubah-ubah tak jelas hingga kini, kita semua tak akan percaya dengan Sinovac," tambahnya lagi.

Baca juga: Ini Skema Distribusi Dosis Pertama Vaksin Covax WHO

Itulah sebabnya Jepang lebih mempercayai Pfizer, Moderna dan Astrazeneca karena semua data lengkap dapat dipertanggungjawabkan dan diakui kalangan vaksin internasional di banyak negara, diakui di AS dan Eropa,  termasuk oleh badan kesehatan dunia (WHO).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini