TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menolak laporan Badan Intelijen AS yang dirilis pada Jumat (26/2/2021).
Mengutip Al Jazeera, laporan tersebut menunjuk pertanggungjawaban kepada Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
"Kerajaan Arab Saudi sepenuhnya menolak penilaian negatif, salah dan tidak dapat diterima dalam laporan yang berkaitan dengan kepemimpinan Kerajaan," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Saudi Press Agency.
"(Arab Saudi) mencatat bahwa laporan tersebut berisi informasi dan kesimpulan yang tidak akurat," tambah pernyataan tersebut.
Baca juga: Intelijen AS: Putra Mahkota Arab Saudi Setuju Penyelidikan Pembunuhan Jamal Khashoggi
Baca juga: 29 Anggota PBB Mengutuk Arab Saudi atas Pembunuhan Jamal Khashoggi
Laporan Badan Intelijen AS, yang dirilis oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional AS menegaskan bahwa agen mata-mata AS telah menyimpulkan MBS "menyetujui operasi" untuk menangkap atau membunuh jurnalis Saudi di Istanbul, Turki.
Khashoggi dibunuh dan dimutilasi oleh regu pembunuh Arab Saudi di dalam konsulat Saudi di Istanbul.
Namun, tubuhnya tidak pernah ditemukan.
"Ini adalah kejahatan yang menjijikkan dan pelanggaran mencolok terhadap hukum dan nilai Kerajaan," kata pernyataan Kementerian itu.
"Kejahatan ini dilakukan oleh sekelompok individu yang telah melanggar semua peraturan dan otoritas terkait dari lembaga tempat mereka bekerja," kata pernyataan itu.
"Orang-orang yang bersangkutan dihukum dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan di kerajaan dan hukuman ini disambut baik oleh keluarga Jamal Khashogi."
Baca juga: Penyidik HAM PBB Sebut Pangeran Mohammed bin Salman Tersangka Utama Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi
Baca juga: Arab Saudi Jatuhkan Hukuman Mati Atas 5 Tersangka di Kasus Pembunuhan Jurnalis Khashoggi
Laporan Sempat Tak Dirilis Trump
Laporan empat halaman AS , yang diwajibkan oleh Kongres tidak dapat diakses publik di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump.
Tetapi laporan tersebut dirilis oleh Presiden baru Joe Biden yang telah berjanji selama kampanye politik 2020 untuk meminta pertanggungjawaban Saudi atas pembunuhan Khashoggi.
Agen mata-mata AS, termasuk CIA, mendasarkan penilaian mereka tentang peran MBS pada "kendali pengambilan keputusan" dan "keterlibatan langsung penasihat kunci" serta anggota "detail perlindungan" dalam operasi tersebut.