TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi masih menjadi perbincangan publik.
Hal ini tak lama setelah Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) menerbitkan laporan pada Jumat sore (26/2/2021) tentang yang Arab Saudi yang bertanggung jawab atas kematian Jamal Khashoggi.
Mengutip CNN, laporan tersebut tidak dapat diakses tanpa alasan jelas dan diganti dengan versi lain.
Secara misterius, tiga nama orang yang dikatakan terlibat dalam pembunuhan Khashoggi juga hilang.
Baca juga: AS Tak Hukum Pangeran Saudi atas Pembunuhan Kejam Jurnalis Khashoggi, Takut Korbankan Hal Ini
Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Arab Saudi vs AS tentang Pembunuhan Jamal Khashoggi | Kata Pertama Archie
Perubahan secara diam-diam yang dilakukan oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional sebagian besar kurang mendapat perhatian.
Terutama ketika pemerintahan Joe Biden gagal menghukum Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman al Saud (MBS).
Padahal, belum lama menegaskan, MBS bertanggung jawab atas kematian Khashoggi.
Tautan pertama ke laporan yang dikirim oleh ODNI tidak dapat diakses.
Kemudian diganti dengan versi kedua yang menghapus tiga orang yang baru saja diumumkan "berpartisipasi, memerintahkan atau terlibat atau bertanggung jawab atas kematian Jamal Khashoggi."
Kantor Direktur Intelijen Nasional menolak menjelaskan mengapa nama-nama itu awalnya ada dalam daftar sekaligus peran mereka dalam pembunuhan Khashoggi.
"Kami meletakkan dokumen yang telah direvisi di situs web karena dokumen asli secara keliru memuat tiga nama yang seharusnya tidak dimasukkan," kata juru bicara ODNI kepada CNN.
Seorang pejabat senior pemerintahan telah berdebat pada Jumat sore sebelum perubahan itu diketahui tidak berisi informasi baru.
"Ini (adalah) informasi yang diketahui pemerintah AS dan seusai arahan kepada komite serta anggota Kongres lebih dari satu tahun lalu," tegas pejabat itu.
Namun tiga nama yang pertama kali didaftarkan ODNI sebelumnya tidak disebutkan dalam laporan tentang kematian Khashoggi.
Gedung Putih merujuk permintaan komentar ke ODNI.
Baca juga: Intelijen AS: Putra Mahkota Arab Saudi Setuju Penyelidikan Pembunuhan Jamal Khashoggi