"Sebut saja ini apa adanya - kampanye kotor yang dihitung berdasarkan informasi yang menyesatkan dan berbahaya," ungkap juru bicaranya.
"Kami kecewa melihat penggambaran yang memfitnah The Duchess of Sussex ini diberikan tempat oleh outlet media," lanjutnya.
Terlebih, karena Meghan dianggap menjadi target penindasan dan sangat berkomitmen untuk mendukung mereka yang mengalami rasa sakit dan trauma.
Kendati demikian, Ia menyebut, Meghan masih akan tetap melanjutkan pekerjaannya melakukan hal baik dan menjadi teladan untuk masyarakat.
"Dia bertekad untuk melanjutkan pekerjaannya membangun welas asih di seluruh dunia dan akan terus berusaha memberikan teladan dalam melakukan apa yang benar dan melakukan apa yang baik."
Namun, menurut laporan The Guardian, tuduhan terhadap Meghan ini sengaja diatur waktunya untuk merusak wawancaranya bersama Oprah.
Pangeran Harry Ungkap Kekhawatiran Sejarah Terulang Lagi
Sementara itu, dalam cuplikan wawancara bersama Oprah, Pangeran Harry juga mengungkapkan perasaannya di balik keputusan keluar dari Istana Kerajaan Inggris.
Ia mengungkapkan, kekhawatiran terbesarnya adalah peristiwa sejarah akan terulang kembali.
Harry pun merujuk pada hubungan ibunya, Putri Diana, dengan media Inggris dan meninggal dalam usia 36 tahun akibat kecelakaan mobil di Paris setelah bercerai dengan Pangeran Charles.
"Kekhawatiran terbesar saya adalah sejarah yang terulang," ungkap Harry, dikutip dari Reuters.
"Saya amat lega dan bahagia bisa membahasnya denganmu dengan istriku ada di sisi saya," kata Harry kepada Oprah.
Baca juga: Meghan Markle Hamil Anak Kedua, Berfoto Bersama Pangeran Harry dengan Perut Buncit
Baca juga: Kepribadian Kate Middleton dan Meghan Markle Dilihat Foto, Ahli Bahasa Tubuh: Ada Perbedaan Mencolok
"Karena saya tak bisa membayangkan bagaimana rasanya dia (Lady Diana red), melalui proses ini sendirian bertahun-tahun lalu,"
"Sangat sulit bagi kami berdua, tapi setidaknya kami memiliki satu sama lain" kata Harry.
Diketahui, wawancara ini akan menjadi pertama kalinya bagi Meghan dan Harry sejak pindah ke Amerika Serikat pada Maret 2020 lalu.
Segmen wawancara tersebut akan ditayangkan oleh CBS pada Minggu, 7 Maret 2021 mendatang.
(Tribunnews.com/Maliana)