News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Royal Family

Meghan Markle Tuduh Istana Berperan atas Kelanggengan Berita Bohong Dirinya dan Pangeran Harry

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Meghan Markle Duchess of Sussex berbicara selama pertemuan sekolah sebagai bagian dari kunjungan ke Robert Clack School di Essex, pada 6 Maret 2020, untuk mendukung Hari Perempuan Internasional.

TRIBUNNEWS.COM - Perseteruan antara Meghan Markle dengan keluarga Kerajaan Inggris masih terus bergulir.

Terbaru, Meghan menuduh pihak Istana Buckingham memiliki peran kuat atas langgengnya berita bohong tentang dirinya dan Pangeran Harry.

Hal itu disampaikan Meghan dalam teaser wawancara terbarunya dengan Oprah Winfrey yang dirilis pada Kamis (4/3/2021) hari ini.

Dalam cuplikan wawancara itu, Meghan disebut bercerita mengenai berbagai hal yang belum terungkap sebelumnya.

Terlebih, cerita tentang pengalaman dirinya dan Pangeran Harry yang bekerja sebagai bangsawan hingga keputusan mereka pindah ke Amerika Serikat.

Pangeran Harry dan Meghan Markle dalam Oprah With Meghan dan Harry: A CBS Primetime Special (CBS)

Baca juga: Istana Buckingham Lakukan Investigasi terkait Tuduhan Bullying yang Dilakukan Meghan Markle

Baca juga: Meghan Markle Dituduh Membully Staf Kerajaan hingga Buat Mereka Menangis, Juru Bicaranya Merespons

Meghan ditanya soal tanggapan Istana jika mengetahui berbagai kebenaran yang ia sampaikan dalam wawancara.

"Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa berharap, setelah sekian lama, kami akan tetap diam bila ada peran aktif yang dimainkan mereka dalam melanggengkan kebohongan tentang kami," kata Meghan.

"Dan jika itu disertai dengan risiko kehilangan sesuatu, maksud saya, ada banyak hal yang sudah hilang," tambahnya, dikutip dari Independent, Kamis (4/3/2021).

Adapun, video teaser berdurasi 30 detik itu dirilis setelah Istana pada Rabu (3/3/2021), berencana melakukan penyelidikan atas tuduhan penindasan yang dilakukan Meghan kepada mantan anggota stafnya.

Sebelumnya dalam laporan The Times, Meghan disebut telah mengusir dua asisten pribadinya.

Ratu Inggris Elizabeth II dan Meghan Markle, Duchess of Sussex mengamati momen hening untuk mengenang para korban bencana kebakaran Menara Grenfell saat berkunjung ke Chester, Cheshire pada 14 Juni 2018. (PHIL NOBLE / POOL / AFP)

Baca juga: Arti Mendalam Gaun Hitam Corak Teratai yang Dikenakan Meghan pada Wawancara Ekslusif dengan Oprah

Baca juga: Rencana Pangeran Harry dan Meghan Markle soal Momongan: Maksimal Dua Anak

Termasuk satu anggota yang dibully habis-habisan dan satu lagi yang menangis sebelum Meghan keluar dari Istana.

Laporan itu juga menyebut, staf Istana Kensington itu telah dipermalukan oleh Meghan tak hanya sekali, tetapi beberapa kali.

Juru bicara Meghan membantah laporan tersebut dengan menyebutnya sebagai "kampanye kotor".

Ia juga menyatakan, Meghan mengaku sedih dan kecewa mendapat serangan terbaru terhadapnya.

"Sebut saja ini apa adanya - kampanye kotor yang dihitung berdasarkan informasi yang menyesatkan dan berbahaya," ungkap juru bicaranya.

Pangeran Harry, Duke of Sussex, (kiri) dan Meghan, Duchess of Sussex dari Inggris tiba untuk menghadiri Commonwealth Service tahunan di Westminster Abbey di London pada 09 Maret 2020. (Tolga AKMEN / AFP)

"Kami kecewa melihat penggambaran yang memfitnah The Duchess of Sussex ini diberikan tempat oleh outlet media," lanjutnya.

Terlebih, karena Meghan dianggap menjadi target penindasan dan sangat berkomitmen untuk mendukung mereka yang mengalami rasa sakit dan trauma.

Kendati demikian, Ia menyebut, Meghan masih akan tetap melanjutkan pekerjaannya melakukan hal baik dan menjadi teladan untuk masyarakat.

"Dia bertekad untuk melanjutkan pekerjaannya membangun welas asih di seluruh dunia dan akan terus berusaha memberikan teladan dalam melakukan apa yang benar dan melakukan apa yang baik."

Namun, menurut laporan The Guardian, tuduhan terhadap Meghan ini sengaja diatur waktunya untuk merusak wawancaranya bersama Oprah.

Pangeran Harry Ungkap Kekhawatiran Sejarah Terulang Lagi

Sementara itu, dalam cuplikan wawancara bersama Oprah, Pangeran Harry juga mengungkapkan perasaannya di balik keputusan keluar dari Istana Kerajaan Inggris.

Ia mengungkapkan, kekhawatiran terbesarnya adalah peristiwa sejarah akan terulang kembali.

Harry pun merujuk pada hubungan ibunya, Putri Diana, dengan media Inggris dan meninggal dalam usia 36 tahun akibat kecelakaan mobil di Paris setelah bercerai dengan Pangeran Charles.

"Kekhawatiran terbesar saya adalah sejarah yang terulang," ungkap Harry, dikutip dari Reuters.

"Saya amat lega dan bahagia bisa membahasnya denganmu dengan istriku ada di sisi saya," kata Harry kepada Oprah.

Meghan Markle, Duchess of Sussex (kiri), disaksikan oleh Pangeran Harry dari Inggris, Duke of Sussex (kanan) saat berpidato di Youth Employment Services Hub di kota Tembisa, Johannesburg, Afrika Selatan pada 2 Oktober 2019 (Michele Spatari / AFP)

Baca juga: Meghan Markle Hamil Anak Kedua, Berfoto Bersama Pangeran Harry dengan Perut Buncit

Baca juga: Kepribadian Kate Middleton dan Meghan Markle Dilihat Foto, Ahli Bahasa Tubuh: Ada Perbedaan Mencolok

"Karena saya tak bisa membayangkan bagaimana rasanya dia (Lady Diana red), melalui proses ini sendirian bertahun-tahun lalu,"

"Sangat sulit bagi kami berdua, tapi setidaknya kami memiliki satu sama lain" kata Harry.

Diketahui, wawancara ini akan menjadi pertama kalinya bagi Meghan dan Harry sejak pindah ke Amerika Serikat pada Maret 2020 lalu.

Segmen wawancara tersebut akan ditayangkan oleh CBS pada Minggu, 7 Maret 2021 mendatang.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini