Pihaknya sangat marah dan sedih atas perilaku junta terhadap warga sipil Myanmar.
Oleh sebab itu, demonstran akan terus melawan kediktatoran dan mengalahkan junta.
"Kami merasa sangat marah atas perilaku tidak manusiawi mereka dan pada saat yang sama sangat sedih," kata Sai Tun.
"Kami akan melawan kediktatoran sampai akhir. Kami harus menang," lanjutnya.
Sebagai informasi, lebih dari 50 orang dilaporkan telah terbunuh saat militer berjuang untuk memaksakan otoritasnya.
Mereka yang terbunuh adalah orang-orang pada generasi yang telah tumbuh dalam beberapa tahun terakhir di bawah pemerintahan yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.
Baca juga: Ketika Ratusan Orang Hadiri Pemakaman Angel, Gadis Remaja yang Ditembak di Kepala Saat Demo Myanmar
(Tribunnews.com/Rica Agustina)