Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pendeteksian pasien corona di Prefektur Kanagawa Jepang dilakukan dengan aplikasi LINE.
"Kita buat aplikasi LINE khusus buat masyarakat disebarkan ke toko-toko di Kanagawa tetapi pelaksanaannya memang tidak mudah," ungkap Gubernur Kanagawa, Yuuji Kuroiwa di acara FujiTV, Minggu (7/3/2021).
Gubernur Yuuji Kuroiwa mengatakan ternyata tidak semua petugas toko mau dan bisa melakukan hal tersebut.
"Belum lagi tamu yang datang juga menjadi sungkan. Tambahan pekerjaan lagi bagi mereka," paparnya.
Dengan aplikasi LINE tersebut, data yang masuk misalnya panas tubuh masyarakat, langsung terdeteksi ke puskesmas (hokenjo) setempat dan dapat menelusuri di mana keberadaan orang yang "dicurigai" tersebut apabila terdeteksi panas yang tinggi.
Baca juga: Jepang akan Lakukan Pemeriksaan Covid-19 Skala Besar di 30.000 Fasilitas Lansia
Baca juga: Si Cantik Skater Jepang Terpilih Jadi Anggota Komisi Promosi Rekonstruksi Gempa Besar Jepang Timur
Pihak hokenjo juga akan segera menghubungi orang tersebut untuk segera datang ke rumah sakit memeriksakan dirinya agar tidak terlambat.
Berbagai antisipasi dapat dilakukan apabila telah terdeteksi orang yang terinfeksi corona dan yang bersangkutan pun dapat mengkarantinakan diri dengan lebih baik agar penyakit tidak semakin parah serta mendapat pengobatan.
Prefektur Kanagawa memang paling rendah data warga yang terinfeksi virus corona di antara Tokyo Chiba dan Saitama.
Meskipun demikian Kanagawa juga kena perpanjangan deklarasi darurat (PSBB) sampai dengan 21 Maret mendatang karena volume masyarakatnya yang masuk ke luar ke Tokyo cukup besar dan berisiko meningkat kembali.
Pendeteksian infeksi corona memang tidak mudah seperti diungkapkan DR Shigeru Omi, Ketua Komite Penasihat Penanggulangan Covid-19 pemerintah Jepang.
Baca juga: Anggaran Baru Jepang Akan Buat 4 Jalur Tol Bebas Hambatan di 14 Lokasi
Baca juga: PM Jepang Minta Maaf Perpanjangan 2 Minggu dan Akan Bekerja Sekuat Tenaga Cegah Rebound
"Kalau yang sudah positif mudah. Tapi yang OTG ini yang bahaya semakin banyak menularkan corona tanpa diketahuinya sendiri. Demikian pula kita harus mengetahui dengan pasti karakter sifat dan aslinya corona di satu daerah dari mana asalnya. Kalau asli awal corona itu diketahui, penularannya dapat ditekan," jelas Omi.
Itulah sebabnya salah satu upaya mencari sumber corona yang dilakukan Kanagawa dengan mendeteksi semua warganya lewat aplikasi LINE agar cepat terdeteksi dan diketahui alur penyebarannya.
Sementara itu bagi WNI yang berkeinginan vaksinasi Covid-19 di Jepang dapat menghubungi Forum BBB, kelompok bisnis WNI yang berdomisili di Jepang dengan email: bbb@jepang.com subject: Vaksinasi