TRIBUNNEWS.COM - Kapal kontainer Iran diserang di Mediterania pada Rabu (10/3/2021).
Pada Jumat (12/3/2021), perusahaan pelayaran yang dikelola negara mengungkapkan, Kapal Iran Shahre Kord mengalami kerusakan.
Pihak berwenang menambahkan bahwa mereka akan mengambil tindakan hukum untuk mengidentifikasi pelaku, yang disebut "terorisme" dan aksi pembajakan angkatan laut.
Mengutip Al Jazeera, kebakaran kecil diduga berasal dari benda yang dicurigai sebagai peledak.
Media pemerintah melaporkan. Juru bicara Ali Ghiasian mengatakan bahwa tidak ada seorang pun di dalam kapal yang terluka.
"Tindakan teroris tersebut merupakan pembajakan angkatan laut," tutur Ghiasian.
Baca juga: Ketegangan di Mediterania Timur: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Bersedia Bertemu PM Yunani
Baca juga: Pimpinan Aliran Hakekok Ngaku Dijanjikan Kaya tapi Tak Terwujud, Mandi Bersama untuk Sucikan Diri
Ghiasian menekankan bahwa aksi itu bertentangan dengan hukum internasional tentang keamanan pelayaran komersial.
Dia pun menegaskan tindakan hukum akan diambil untuk mengidentifikasi pelakunya melalui lembaga internasional yang relevan.
"Kapal itu sedang menuju ke Eropa ketika serangan terjadi dan akan berangkat ke tujuannya setelah perbaikan," tambahnya.
Baca juga: Prancis Kerahkan Kapal Induk Charles de Gaulle ke Laut Mediterania Timur
Sengaja Diincar
Dua narasumber keamanan maritim menjelaskan, berdasarkan indikasi awal, kapal kontainer Iran sengaja diincar oleh sumber yang tidak diketahui.
Insiden itu terjadi dua minggu setelah kapal milik Israel, MV Helios Ray, terkena ledakan di Teluk Oman.
Penyebabnya tidak segera jelas, meski pun seorang pejabat pertahanan AS mengatakan ledakan itu meninggalkan lubang di kedua sisi lambung kapal.
Israel menuduh Iran berada di balik ledakan itu, tuduhan yang dibantahnya.