Pasukan keamanan dilaporkan menembaki pengunjuk rasa saat kawasan pabrik itu mengeluarkan asap kebakaran.
"Itu sangat mengerikan. Orang-orang ditembak di depan mata saya."
"Itu tidak akan pernah hilang dari ingatan saya," kata seorang jurnalis foto di tempat kejadian.
Tidak lama kemudian, media pemerintah mengumumkan darurat militer di Hlaingthaya dan distrik lain di Yangon.
Televisi militer, Myawadday mengatakan pasukan keamanan bertindak setelah empat pabrik garmen dan pabrik pupuk dibakar.
Baca juga: Lagi, Satu Orang Tewas Saat Polisi Tembaki Demonstran di Kota Bago Myanmar
Baca juga: Aung Suu Kyi Nasibmu Kini di Tengah Serbuan Tuduhan demi Tuduhan
Laporan TV itu menjelaskan sekitar 2000 orang menghadang mobil pemadam kebakaran yang menuju pabrik.
Kematian terbaru menambah jumlah korban protes menjadi 126, kata AAPP.
Dikatakan lebih dari 2.150 orang telah ditahan pada Sabtu (13/3/2021) dan lebih dari 300 orang telah dibebaskan.
Militer melakukan kudeta karena mengklaim Aung San Suu Kyi curang saat pemilihan 8 November 2020 lalu.
Suu Kyi ditahan sejak kudeta dan dijadwalkan kembali ke pengadilan pada Senin.
Dia menghadapi empat dakwaan, termasuk penggunaan radio walkie-talkie secara ilegal dan melanggar protokol virus corona.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)