News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Filipina Larang Warga Asing Masuk Seiring Lonjakan Kasus Covid-19

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19

TRIBUNNEWS.COM, MANILA — Filipina akan menutup perbatasannya dari masuknya warga negara  asing dan membatasi jumlah warganya yang memasuki negara itu .

Langkah ini diambil pihak berwenang di tengah perjuangan menahan lonjakan kasus infeksi virus corona.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (17/3/2021), langkah-langkah sementara datang setelah jumlah kasus harian mencapai titik tertinggi tujuh bulan 5.404 kasus pada Senin (15/3/2021) dan para ahli memprediksi angka itu bisa dua kali lipat pada akhir Maret.

Sebagian besar kasus aktif berada di Kota Metro Manila di mana lockdown, jam malam dan perintah tinggal di rumah untuk semua anak diberlakukan untuk mencegah penyebaran.

Larangan kedatangan ke luar negeri diumumkan pada Selasa (16/3/2021) oleh gugus tugas Covid-19 pemerintah Filipina dan berlaku hingga 20 Maret mendatang.

“Pekerja Filipina di luar negeri akan dibebaskan, tetapi jumlah kedatangan penumpang akan dibatasi hingga 1.500 sehari,” katanya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Filipina Larang Warga Negara Asing Masuk

Pihak berwenang telah menyalahkan lonjakan kasus infeksi terjadi karena kepatuhan yang rendah terhadap protokol kesehatan, seperti mengenakan masker dan pelindung wajah di depan umum, dan varian virus yang lebih menular.

Pemerintahan Presiden Duterte telah menghadapi perang terhadap pandemi, yang telah menginfeksi lebih dari 630.000 orang. Hampir 13.000 telah meninggal.

“Tingkat hunian tempat tidur rumah sakit berada di 59 persen di Metro Manila dan provinsi sekitarnya,” kata juru bicara kepresidenan Harry Roque.

Sejauh ini  pemerintah berharap dapat memvaksin 70 juta orang pada akhir tahun ini.

Lebih dari satu juta dosis vaksin yang dikembangkan oleh Pembuat obat China Sinovac dan Inggris-Swedia AstraZeneca telah mengirimkan vaksin dalam dua minggu terakhir.

“Pemerintah berharap memiliki "pasokan vaksin yang stabil mulai April atau Mei" kata pensiunan jenderal Carlito Galvez, yang mengawasi upaya tersebut.

Sekitar 216.000 petugas kesehatan telah menerima suntikan pertama vaksin.(AFP/Channel News Asia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini