Houthi Klaim Tangkap Agen Mossad dan CIA di Yaman, Mata-mata Israel Incar Abdul-Malik al-Houthi
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Ansarallah (Houthi) Yaman pekan ini mengumumkan penangkapan sejumlah mata-mata di Yaman yang diduga bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, dan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS), CIA.
"Badan-badan keamanan, dalam beberapa hari terakhir, telah menangkap sejumlah (yang tidak disebutkan jumlahnya) mata-mata yang direkrut oleh (buronan) yang dicari Hamid Hussein Fayed Majali," saluran TV Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi melaporkan, mengutip pernyataan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut, dikutip dari Anews, Senin (30/12/2024).
Baca juga: Houthi Gempur Israel 13 Serangan dalam 10 Hari: Rudal Hipersonik Sasar Pangkalan Udara Nevatim
Incar Abdul-Malik al-Houthi
Pernyataan tersebut, yang tidak menyebutkan kewarganegaraan mata-mata yang ditangkap.
Namun, pernyataan itu menjelaskan kalau Mossad dan CIA telah menugaskan mata-mata ini dalam beberapa tugas.
"Tugas-tugas itu, termasuk "memantau dan mengumpulkan informasi tentang para ahli, laboratorium, platform peluncuran, sistem rudal, dan pesawat tanpa awak yang menargetkan musuh Zionis (Israel), serta lokasi pasukan angkatan laut, kamp, dan depot senjata," tambah laporan tersebut
Selain itu, tugas agen Mossad dan CIA ini termasuk "melacak dan mengumpulkan informasi tentang keberadaan pemimpin mereka Abdul-Malik al-Houthi, bersama dengan para pemimpin politik, militer, dan keamanan lainnya,"
Dalam beberapa pola dan metode serangan, Israel memang menargetkan kepala organisasi perlawanan seperti yang terjadi pada Hassan Nasrallah, pada Hizbullah Lebanon, dan Ismail Haniyeh pada Hamas.
Baca juga: Intelijen Israel Taruh Bom di Bantal Ismail Haniyeh di Teheran: Pengamanan IRGC Iran Bobol Total
Mata-mata tersebut diduga diperintahkan untuk memberikan koordinat lokasi ini kepada Hamid Majali, yang kemudian akan meneruskannya ke Mossad untuk memfasilitasi penargetan oleh angkatan udara AS, Israel, dan Inggris.
Mata-mata ini juga bertugas "mencoba menyusup, merekrut, dan menempatkan agen di dalam angkatan bersenjata dan aparat keamanan," menurut kelompok Yaman tersebut.
Kelompok Houthi telah menargetkan kapal kargo Israel atau kapal-kapal yang terkait dengan Tel Aviv di Laut Merah dengan rudal dan drone untuk menunjukkan dukungan terhadap kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza, tempat lebih dari 45.300 orang tewas dalam perang genosida Israel sejak 7 Oktober 2023.
Teknologi Houthi Underrated
Terkait eskalasi yang berlangsung, seorang pejabat Israel mengakui bahwa teknologi yang dimiliki Houthi lebih canggih daripada yang diperkirakan banyak orang.
Oleh karena itu, upaya Israel untuk melawan kelompok dari Yaman itu barangkali akan lebih sulit.
Kepada media terkenal asal Amerika Serikat, The New York Times, pejabat yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan Houthi tak seharusnya diremehkan.