Menurutnya, berkat bantuan Iran, Houthi mampu mengambil “langkah praktis” dalam mengejar tujuannya, yakni menghancurkan Israel.
Sementara itu, Yoel Guzansky, mantan pejabat Dewan Keamanan Nasional Israel, menyebut Houthi hendak melancarkan perang atrisi melawan Israel.
“Houthi menginginkan perang atrisi melawan Israel dengan terus menembak sehingga mereka bisa berkata, ‘Kami adalah perlawanan nyata,’” kata Guzansky.
Dia berujar sebagian rencana Houthi didasarkan pada ekonomi sederhana.
Rudal dan pesawat nirawak atau drone yang diluncurkan Houthi mungkin hanya berbiaya beberapa ribu dolar. Namun, biaya yang dikeluarkan Israel untuk menangkisnya mencapai puluhan ribu dolar.
Sejarawan militer Danny Orbach di Universitas Ibrani mengungkapkan tantangan lain yang harus dihadapi Israel.
Tantangan itu ialah jarak yang begitu jauh. Houthi berada di Yaman yang berjarak lebih dari seribu mil dari Israel.
Jarak jauh itu juga disinggung oleh Amatzia Baram, seorang guru besar sejarah Timur Tengah dan Direktur Pusat Kajian Irak di Universitas Haifa.
Baca juga: Momen Pertama Kalinya Sistem THAAD AS di Israel Tangkis Rudal Houthi: Kami Sudah Menunggu 18 Tahun
“Jaraknya sangat jauh, hampir 2.000 km. Ini bukan Tartus, Latakia, atau Beirut, ini dunia yang sepenuhnya berbeda,” kata Baram saat diwawancarai Maariv.
Menurutnya, Israel butuh lima jam penerbangan pulang pergi untuk menyerang Houthi.
“Houthi mengetahui ini, mereka punya rudal. Rudal mereka bisa menjangkau kita. Kita tak punya rudal yang cocok untuk tugas ini. Kita hanya punya angkatan udara.”
“Dengan sebuah rudal, kalian menekan tombol, mengirimnya, dan pergi tidur. Rudal akan membereskan yang lainnya. Angkatan udara tidak bekerja seperti itu. Hampir tiga jam untuk berangkat, tiga jam kembali.”
Baram juga mengomentari serangan terbaru Israel ke Bandara Sanaa di Yaman. Menurutnya serangan itu sangat efektif karena merusak menara kendali sehingga menyusahkan pendaratan pesawat angkut Iran.
Meski demikian, dia berkata pesawat masih bisa mendarat. “Tetapi akan sangat susah, itu akan problematis.”