Aturan baru juga tidak terlalu membatasi, dibandingkan November dan Desember 2020.
Meski menerapkan lockdown beberapa kali, tujuan Macron masih belum terpenuhi.
Pembatasan ketiga yang diberlakukan Sabtu kemarin akan berlangsung selama empat pekan di 16 departemen administrasi, termasuk membatasi perjalanan di luar departemen dalam negeri tanpa alasan yang "memaksa" atau profesional.
Langkah-langkah tersebut menyangkut 15 departemen yang berdekatan yang membentang dari Normandia timur dan wilayah Paris yang lebih besar di barat laut hingga perbatasan Belgia dan satu-satunya departemen tenggara, Alpes-Maritimes, yang mencakup kota Nice.
Baca juga: PM Selandia Baru Lockdown Kota Auckland 3 Hari Usai Ditemukan 3 Kasus Covid-19
Aturan baru tersebut juga membatasi kebebasan untuk berjalan-jalan atau berlatih olahraga hingga radius 10 kilometer dari rumah seseorang dan tanpa batas waktu antara pukul enam pagi dan tujuh malam, naik dari batas satu jam per satu kilometer yang sebagian besar menandai penguncian sebelumnya.
Untuk skala, perlu dicatat bahwa, dari pusat kota Paris, radius 10 kilometer membentang jauh melampaui batas kota di segala arah.
Aturan baru juga menangguhkan perjalanan langsung di toko-toko non-esensial tertentu, meski pun pengecualian kali ini lebih produktif.
Mereka termasuk toko buku, toko musik, dealer mobil, penata rambut, toko bunga, dan dengan mendekati liburan Paskah, toko cokelat.
Tindakan itu akan mempengaruhi sekira 90.000 bisnis, meski pun pemerintah mengatakan bahwa toko-toko akan dilihat berdasarkan "kasus per kasus" jika "penyimpangan" terungkap.
Baca juga: DKI Jakarta Belum Bisa Berlakukan Pembatasan Mobil Usia 10 Tahun, Alasannya Ini
Beberapa Batasan Dilonggarkan
Warga Paris mengatakan bahwa pembatasan baru tidak membuat banyak perbedaan bagi kehidupan mereka.
"Seperti yang Anda lihat, semua orang sedang makan, melepas topeng mereka," kata siswa Rachel Chea (20) kepada Reuters.
"Itu tidak mengubah apa pun untukku," tuturnya.
Beberapa pembatasan yang ada telah dilonggarkan.