Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah tempat fasilitas bagi penyandang disabilitas di Sagamihara Prefektur Kanagawa akan dijadikan salah satu tempat estafet obor Olimpiade mendatang.
Di lokasi ini pernah terjadi kasus pembunuhan 19 orang, 5 tahun lalu tepatnya pada Juli 2016.
"Musim panas ketika Paralimpiade diadakan bertepatan dengan saat taman mulai baru. Saya berharap obor akan memberi kita kesempatan untuk mempertimbangkan kembali masyarakat simbiosis, meningkatkan semangat hidup bagi semua orang di tengah pandemi ini," papar seorang pejabat fasilitas, Tsukui Yamayurien, Selasa (23/3/2021).
Sebuah fasilitas untuk penyandang disabilitas intelektual lima tahun lalu, telah menghapus semua diskriminasi terhadap obor Tokyo Paralympic, yang seharusnya mengumpulkan api asli di berbagai bagian negara.
Tekad untuk mewujudkan masyarakat simbiosis, telah diputuskan untuk mengumpulkan obor di fasilitas Tsukui Yamayurien.
Obor Tokyo Paralimpiade akan dinyalakan pada upacara pembukaan pada 24 Agustus 2021, setelah mengumpulkan api dari 12 Agustus di berbagai bagian Jepang menggunakan karakteristik regional dan mengumpulkannya di Tokyo.
Dari jumlah tersebut, Kota Sagamihara telah memutuskan untuk menyulut api di fasilitas cacat intelektual "Tsukui Yamayurien" di mana 19 penduduk tewas pada Juli 2016, lima tahun lalu.
Masyarakat Midori-ku, Kota Sagamihara, Prefektur Kanagawa tempat fasilitas tersebut ingin menyampaikan kepada dunia tekad yang kuat untuk menghapus semua diskriminasi sejalan dengan filosofi Paralimpiade yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat simbiosis.
Baca juga: 500 Warga Asing Tenaga Sukarela Olimpiade Tokyo Diizinkan Masuk Jepang
Baca juga: Jepang Larang Penonton Olimpiade dari Luar, 90.000 Warga Asing Masih Bisa Masuk, Siapa Saja Mereka?
Kota Sagamihara telah menyetujui kebijakan ini dengan perusahaan yang mengoperasikan "Tsukui Yamayurien" dan melaporkannya ke Komite Penyelenggara Paralimpiade untuk membuat penyesuaian akhir.
Di "Tsukui Yamayurien", bangunan tempat kejadian sedang dibangun kembali, dan kota akan memutuskan metode khusus untuk mengumpulkan api berdasarkan niat keluarga korban yang ditinggalkan.
Sang pembunuh, mantan karyawan, Satoshi Uematsu (31), telah dijatuhi hukuman mati di Jepang.
Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan digunakan sebagai tempat belanja para WNI dan orang Jepang yang ada di Jepang . Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com