TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara menembakkan rudal jarak pendek akhir pekan lalu.
Peluncuran rudal jarak pendek ini berlangsung hanya beberapa hari setelah saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengancam Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan karena mengadakan latihan militer gabungan.
Uji coba rudal tersebut dikonfirmasi oleh dua pejabat senior pemerintah Biden yang memberi pengarahan kepada wartawan tanpa menyebutkan nama.
Mengutip France24, mereka buka suara karena Korea Utara telah mengabaikan tawaran dari pemerintahan baru AS untuk melanjutkan negosiasi.
Baca juga: Korea Utara Tembakkan Rudal Jarak Pendek, Tantangan Pertama Kim Jong Un kepada Joe Biden
Baca juga: BREAKING NEWS: Korea Utara Luncurkan Rudal ke Jepang, Jatuh di Luar ZEE
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pekan lalu menekan China untuk menggunakan "pengaruh yang luar biasa" untuk meyakinkan Korea Utara agar meninggalkan program nuklirnya.
Para pejabat bahkan meremehkan pentingnya uji coba rudal, mencatat bahwa mereka tidak tercakup dalam resolusi Dewan Keamanan PBB yang dimaksudkan untuk mencegah Korea Utara mengejar program nuklir.
Biden sendiri mengatakan kepada wartawan bahwa uji coba rudal itu bukan provokasi.
Baca juga: Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Balistik, Beberapa Hari Setelah AS-Korea Selatan Latihan Militer
Kementerian Pertahanan Korea Selatan Angkat Bicara
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu bahwa mereka telah mendeteksi dua dugaan peluncuran rudal jelajah oleh Korea Utara pada Minggu pagi (21/3/2021).
Peluncuran dilakukan di lepas pantai barat Korea Utara dan mengatakan Korea Selatan sedang menganalisisnya.
Pernyataan itu mengatakan Korea Selatan tengah memantau dengan cermat aktivitas rudal Korea Utara bekerja sama dengan Amerika Serikat.
Namun, pihaknya tidak mempublikasikan semua informasinya tentang Korea Utara.
Anggota parlemen Korea Selatan, Ha Tae-keung, mengatakan dalam sebuah unggahan Facebook bahwa dia diberitahu oleh pejabat agen dari agen mata-mata Seoul, Korea Utara, menembakkan dua rudal jelajah dari pelabuhan barat Nampo sekitar pukul 6:36 pagi pada Minggu (21/3/2021).
Sekretaris Eksekutif Komite Intelijen Majelis Nasional, Ha, yang secara teratur menerima pengarahan tertutup dari agen mata-mata angkat bicara.