News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Menlu RI dan Singapura Desak Myanmar Lakukan Rekonsiliasi

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Singapura, Vivian Balakrishnan, Selasa (25/8/2020) di Singapura

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura, Vivian Balakrishnan melakukan pertemuan dengan Menlu Indonesia, Retno Marsudi di Jakarta, Kamis (25/3/2021).

Salah satu poin yang dibahas adalah situasi di Myanmar.

Menlu dari kedua negara menyampaikan kekhawatiran dengan situasi di Myanmar dan berharap pihak-pihak terkait segera melakukan rekonsiliasi.

“Kami mendesak Myanmar memulai dialog, guna menegakkan kembali demokrasi, perdamaian dan stabilitas,” kata Menlu Retno pada konferensi pers Kamis (25/3/2021).

Menlu Retno menyerukan agar militer Myanmar menghentikan kekerasan untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban.

Baca juga: Demonstran Antikudeta Myanmar Lakukan Serangan Diam Usai Bocah 7 Tahun Tewas Tertembak Militer

Sementara itu, Menteri Vivian khawatir dengan hilangnya nyawa karena penggunaan senjata yang mematikan pada masyarakat yang tidak bersenjata.

“Kami sangat khawatir dengan situasi di Myanmar. Posisi Indonesia dan Singapura berada di tempat yang sama,” ujarnya Menlu Vivian.

Meskipun tidak bermaksud untuk ikut campur dalam urusan Myanmar, RI-Singapura menyampaikan kesiapan ASEAN untuk memberikan bantuan dalam penyelesaian konflik di Myanmar dengan berdialog.

Kedua Menlu juga memberikan dukungan agar diadakannya pertemuan para pemimpin di ASEAN untuk menyatakan dukungan ASEAN terhadap Myanmar.

“Indonesia dan Singapura juga percaya, seharusnya tidak ada intervensi asing, tapi ASEAN siap membantu dan kami dapat membantu,” kata Vivian.

“Kami mendukung para pemimpin kami untuk bertemu dan merekomendasikan posisi umum yang menyatakan dukungan asean terhadap Myanmar. Ada banyak pekerjaan yang harus kita lakukan dalam bidang itu,” lanjutnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini