News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Makassar

Doa Paus Fransiskus untuk Korban Bom Gereja Katedral di Makassar saat Pimpin Misa Minggu Palma

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paus Fransiskus pada Misa Minggu Palem di Basilika Santo Petrus, 28 Maret 2021. © Vatican Media

TRIBUNNEWS.COM - Paus Fransiskus turut berduka dan mendoakan para korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, pada Selasa (28/3/2021).

Melansir Catholic News Agency, Paus Fransiskus dalam pidatonya membahas ledakan yang terjadi pada pagi hari di depan gerbang Katedral. 

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, insiden terjadi saat pergantian ibadah Misa Minggu Palma dari sesi kedua.

Paus Fransiskus menyampaikan Misa pada Minggu (28/3/2021) untuk merayakan Minggu Palma, awal Pekan Suci sebelum Paskah.

Misa berlangsung di Basilika Santo Petrus.

Baca juga: Kutuk Aksi Teror Gereja Katedral, Relawan Jokowi Minta Polisi Kejar Jaringan Pelaku

Baca juga: UPDATE Kasus Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, Rumah Terduga Pelaku Digeledah Polisi

Foto selebaran ini diambil pada tanggal 3 Februari 2021 dan dirilis oleh Kantor Pers Vatikan, Vatican Media, menunjukkan Paus Fransiskus memimpin audiensi mingguannya yang disiarkan langsung di Vatikan. (Handout / VATICAN MEDIA / AFP)

Seperti tahun lalu, perayaan dibatasi karena pandemi virus corona.

Hanya sekitar 120 jemaat termasuk biarawati dan beberapa keluarga, menghadiri dan menjaga jarak sosial.

Sebelum pembacaan doa Maria, Paus Fransiskus mendoakan semua korban kekerasan.

Paus membuat catatan khusus tentang insiden yang baru terjadi di Indonesia.

"Mari kita berdoa untuk semua korban kekerasan."

"Terutama serangan pagi ini di Indonesia, di depan Katedral Makassar," kata Paus, menutup pidatonya.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Pastor Gereja Katedral Makassar, Wilhelmus Tulak menjelaskan kronologi singkat insiden tersebut.

Petugas Kepolisian melakukan olah TKP ledakan di Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus atau Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). Polisi menyatakan bom yang meledak tersebut merupakan bom bunuh diri. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Dia mengatakan bom meledak setelah jemaat gereja selesai melakukan Misa kedua.

Terduga pelaku bom bunuh diri memaksa masuk dengan mengendarai motor.

Namun mereka diadang petugas keamanan karena dianggap mencurigakan.

"Umat pulang, yang lain masuk. Datanglah pelaku bom bunuh diri itu naik motor ke dalam lokasi."

"Tetapi sudah diamati oleh petugas keamanan kami," jelas pastor Wilhelmus Tulak.

"Lalu dia menahan di depan pintu (gerbang) itu, dan di situlah terjadi ledakan," jelasnya.

Pelaku dari Jaringan JAD hingga Foto yang Beredar

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkap jenis bom dan identitas pelaku dari insiden ini.

Kapolri Listyo mengatakan bom yang digunakan pelaku berjenis bom panci, sebagaimana dilaporkan Tribun Makassar.

"Ledakan yang tadi menggunakan bom jenis panci," kata Listyo Sigit, saat meninjau lokasi ledakan bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Minggu (28/3/2021) malam.

Adapun kedua pelaku, kata Listyo merupakan seorang pria dan wanita dari Jaringan Ansharut Daulah (JAD).

"Terkait dengan identitas pelaku kita sudah dapatkan, yang bersangkutan berinsial L."

Baca juga: Situasi Penggeledahan Rumah Terduga Perlaku Bom Bunuh Diri Makassar, Ada Robot Penjinak Bom

Baca juga: AS Kutuk Keras Serangan Bom Gereja Katedral Makassar

Foto diduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar (Dok.Ist)

"Yang bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu kita telah amankan (JAD)," ujar Listyo.

"Jadi ini adalah bagian dari kelompok beberapa waktu lalu yang kita amankan, kurang lebih 20 orang dari kelompok JAD," tambahnya.

JAD terafiliasi dengan kelompok yang pernah melakukan aksi teror di Dolo, Filipina.

Setelah insiden ini, viral di media sosial foto seorang pria dan wanita berboncengan di atas motor yang digunakan saat bom bunuh diri.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol E Zulpan menanggapi hal ini dengan menyebut polisi masih melakukan pendalaman.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani/Daryono) (Tribun Makassar/Muslimin Emba)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini