TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Singapura mengutuk aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Indonesia, pada Minggu 28 Maret 2021.
"Singapura mengutuk pengeboman di depan Gereja Katedral, Makassar di Sulsel pada 28 Maret 2021," demikian pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Singapura, pada Senin (29/3/2021).
"Kami mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk memastikan keamanan masyarakat," katanya.
Tidak ada laporan dari warga Singapura yang terkena dampak insiden tersebut.
"Mereka yang membutuhkan bantuan konsuler harus menghubungi Kedutaan Besar Singapura di Jakarta di +62811863348 atau Kantor Jaga MFA di +65 6379 8800/8855."
Terkait aksi teror di Makassar, Detasemen Khusus 88 Antiteror telah menangkap setidaknya 13 terduga teroris usai insiden bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) kemarin.
Baca juga: Polisi Telah Tangkap 13 Terduga Teroris Pasca-Bom di Makassar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan belasan terduga teroris tersebut diamankan di sejumlah daerah di Indonesia.
Rinciannya, 5 orang terduga teroris di antaranya ditangkap di Nusa Tenggara Barat (NTB), Jakarta-Bekasi 4 orang dan Sulawesi Selatan 4 orang.
Baca juga: Foto Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri yang Viral di Media Sosial Hoaks?
Beberapa yang tertangkap telah teridentifikasi jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Penangkapan hari ini juga terkait dengan kelompok JAD yang kemarin sudah kami amankan. Saat ini terus kita kembangkan," kata Sigit dalam konferensi pers, Senin (29/3/2021).
Berita terkait Bom di Makassar