News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Dewan Keamanan PBB Diminta Segera Bertindak Hindari Pertumpahan Darah di Myanmar

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang berduka atas tubuh seorang wanita, yang tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Myanmar, sebelum dikremasi di Yangon pada hari Senin, 29 Maret 2021.

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Myanmar Christine Schraner Burgener mengingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa risiko "pertumpahan darah” yang meluas akibat tindakan brutal militer terhadap demonstran anti-kudeta.

Hal itu disampaikan Utusan Khusus PBB itu dalam sesi Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu (31/3/2021) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Kamis (1/4/2021).

Schraner Burgener mengatakan kepada sesi tertutup DK PBB beranggotakan 15 anggota bahwa militer yang merebut kekuasaan di Myanmar pada 1 Februari, tetapi tidak mampu mengelola negara itu.

Untuk itu dia meminta DK PBB untuk mengambil tindakan mengatasi krisis di Myanmar.

Baca juga: Negara Bagian India Izinkan Pengungsi Myanmar Masuk Ke Wilayannya

"Pertimbangkan semua alat yang tersedia untuk mengambil tindakan kolektif dan melakukan apa yang benar, apa yang layak untuk rakyat Myanmar dan mencegah bencana multi-dimensi di jantung Asia," katanya.

“Dewan harus mempertimbangkan "tindakan yang berpotensi signifikan" untuk mencegah  "pertumpahan darah," kata Schraner Burgener.

Inggris meminta pertemuan di PBB di New York sebagai tanggapan atas memburuknya kekerasan di Myanmar.

Setidaknya 521 warga sipil telah tewas dalam protes menentang kudeta, 141 di antaranya pada hari Sabtu pekan lalu, hari paling berdarah, menurut Asosiasi Bantuan hukum untuk Tahanan Politik.

Pertempuran juga telah berkobar antara tentara dan pemberontak etnis minoritas di wilayah perbatasan. Pengungsi yang melarikan diri dari gejolak mencari keselamatan di negara-negara tetangga.

Baca juga: Etnis Karen Ungkap Ribuan Militer Myanmar Maju Untuk Serbu Wilayahnya

"Tindakan kekerasan oleh militer ini sama sekali tidak dapat diterima dan membutuhkan pesan yang kuat dari komunitas internasional," kata Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, dalam pengarahan pers virtual setelah sesi dewan.

“Dewan Keamanan "harus memainkan perannya" dalam respons internasional,” tambahnya.

Dewan sejauh ini telah mengeluarkan dua pernyataan yang menyatakan keprihatinan dan mengutuk kekerasan terhadap demonstran.

Negara Bagian India Izinkan Pengungsi Myanmar Masuk Ke Wilayannya

Satu negara bagian India di perbatasan telah mencabut larangan menolak pengungsi dari Myanmar yang melarikan diri dari pertumpahan darah tatkala junta militer membombardir wilayah mereka.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini