Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, HANOI - Batch pertama vaksin AstraZeneca yang dikirimkan melalui mekanisme COVAX telah tiba di Bandara Internasional Noi Bai Hanoi, Vietnam pada Kamis pagi waktu setempat.
Sebanyak 811.200 dosis telah ditransfer ke National Institute of Hygiene and Epidemiology (NIHE) untuk disimpan, sambil menunggu distribusi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Vietnam.
Skema COVAX yang diinisiasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta sejumlah lembaga lainnya dibentuk untuk membantu negara-negara miskin dan berkembang dalam mengakses vaksin yang tersedia.
Sebelumnya, COVAX berjanji untuk memberikan 30 juta dosis vaksin AstraZeneca kepada Vietnam.
Baca juga: Update Corona Global 1 April 2021 Siang: Kasus Covid-19 di Seluruh Dunia 129,5 Juta
Untuk batch awal, COVAX berencana mengirimkan 1,37 juta dosis pada 25 Maret lalu.
Namun karena kurangnya pasokan, hanya 811.200 dosis yang tersedia pada batch pertama.
Sementara itu, India sebagai produsen vaksin terbesar di dunia, telah menghentikan sementara ekspor vaksin AstraZeneca yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII).
Hal itu karena negara tersebut berfokus untuk memenuhi permintaan domestik yang meningkat.
Baca juga: KPK Duga Uang Kasus Bansos Covid-19 Mengalir ke Sejumlah Pihak
Dikutip dari laman vnexpress, Kamis (1/4/2021), SII akan memberikan 90 juta dosis vaksin untuk COVAX selama bulan Maret dan April 2021.
Perwakilan UNICEF di Vietnam, Rana Flowers mengatakan sebelumnya bahwa masalah terkait kemampuan produksi telah menyebabkan terjadinya penundaan pengiriman vaksin ke semua negara peserta COVAX, tidak hanya Vietnam.
"Namun, COVAX masih menjamin untuk memberi Vietnam lebih dari empat juta dosis vaksin pada akhir Mei, meski sedang kekurangan pasokan. Sisa batch dijadwalkan tiba di negara itu pada akhir tahun ini atau awal 2022," kata Flowers.
Di Vietnam, para pejabat setempat pun telah meminta sektor swasta untuk turun tangan setelah pasokan COVAX mereka dipangkas.
Baca juga: Alami Reaksi Langka setelah Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson, Pria di Virginia Masuk UGD
Seperti yang disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Vietnam, Nguyen Thanh Long.
"Kami berupaya bekerja sama dengan China, India dan Rusia untuk mengembangkan vaksin Covid-19 dan melakukan vaksinasi pada kelompok-kelompok yang menjadi prioritas," kata Nguyen, pada Rabu kemarin.
Vietnam pada Februari lalu menerima sekitar 117.000 dosis vaksin AstraZeneca dari 30 juta dosis yang telah dipesan dari produsen, dan telah memulai kampanye vaksinasi massal pada 8 Maret lalu.
Lebih dari 50.000 orang Vietnam, terutama tenaga kesehatan telah menerima suntikan vaksin Covid-19 pertama mereka.