SabahiFard mengatakan Pertahanan Udara Iran terus mengawasi pergerakan musuh di luar perbatasan negara.
"Selama perang yang diberlakukan Irak, sistem pertahanan udara ditempatkan di lebih dari 250 titik dan menjaga pangkalan militer dan bandara," tambah komandan itu.
Dia mencatat Pertahanan Udara Iran sekarang bertambah kuat menggunakan pengetahuan dan menikmati peralatan dan sistem teknologi canggih.
Februari lalu, Jenderal Sabahi Fard meluncurkan sistem radar buatan sendiri yang baru bernama Bahman.
Bahman menjadi satu di antara dua teknologi baru militer Iran, selain ruang operasi seluler Nejat, yang diresmikan Jenderal Sabahi Fard pada 20 Februari.
"Salah satu proyek yang diresmikan hari ini adalah sistem radar Bahman dan saingannya belum pernah terlihat di mana pun di dunia," katanya, berbicara pada upacara tersebut.
"Salah satu fitur dari sistem radar Bahman adalah sistemnya yang pasif, yang dapat mendeteksi dan mengidentifikasi semua pesawat konvensional dan drone dengan penampang yang sangat kecil," tambah komandan tersebut.
Jenderal Sabahi Fard lalu merujuk ruang operasi bergerak Nejat.
Proyek berikutnya adalah ruang operasi bergerak, yang dapat menahan diri di semua medan perang dan situasi kritis.
“termasuk banjir dan gempa bumi, dan menjalankan misinya secara otomatis," katanya.(Tribunnews.com/FARS/xna)