TRIBUNNEWS.COM - Puluhan orang meninggal dunia setelah kapal feri bertabrakan dengan kapal kargo di Bangladesh, Mirror mengabarkan.
Kapal feri yang membawa 50 penumpang itu bertabrakan dengan kapal kargo dan tenggelam pada Minggu (4/4/2021).
Setidaknya 26 orang tewas dan beberapa penumpang masih hilang, kata para pejabat.
21 jasad telah ditemukan pada hari Senin.
Kapal feri tenggelam setelah berangkat dari distrik industri Narayanganj, sekitar 12 mil dari Dhaka menuju Munshiganj, kata administrator distrik Narayanganj Mustain Billah.
"Sebagian besar jasad ditemukan di dalam kapal yang tenggelam setelah diseret ke tepi sungai," katanya, menambahkan beberapa masih mungkin hilang.
Baca juga: Ribuan Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh Terbakar: 50.000 Orang Mengungsi, 7 Orang Diduga Tewas
Baca juga: Delapan Bus Double Decker Buatan Ungaran Diekspor ke Bangladesh
Polisi dan petugas mengatakan, beberapa penumpang berhasil berenang ke darat.
Kerabat yang berduka berkumpul di tepi sungai untuk mencari orang yang mereka cintai setelah tragedi itu.
Tim penyelamat, termasuk penyelam dari pemadam kebakaran, sedang mencari korban pada Senin.
Operasi penyelamatan sempat terhambat oleh badai pada Minggu malam.
Baca juga: Awasi Ponsel Warganya, Bangladesh Beli Alat Mata-mata Buatan Israel
Baca juga: Bangladesh Berharap Myanmar Komitmen Urusi Repatriasi Pengungsi Rohingya Meski Ada Kudeta
Dilaporkan, kapal itu penuh dengan orang-orang yang bergegas meninggalkan kota setelah pemerintah mengumumkan lockdown nasional selama seminggu mulai Senin, untuk mengatasi lonjakan kasus virus corona, menurut kantor berita Reuters.
Bangladesh melaporkan rekor lonjakan harian 7.087 infeksi pada hari Minggu, menjadikan jumlah total kasus menjadi 637.364 dengan 9.266 kematian.
Kecelakaan kapal di Bangladesh
Ratusan orang meninggal setiap tahun dalam kecelakaan kapal feri di Bangladesh, negara dataran rendah yang memiliki saluran air pedalaman yang luas tetapi standar keamanan yang lemah.
Juni lalu, sebuha feri penumpang lain terbalik setelah tabrakan dengan kapal lain di sungai Buriganga, dekat Dhaka.
Baca juga: Pria Bangladesh Bunuh PRT Indonesia karena Selingkuh, Pelaku Terancam Hukuman Mati
Baca juga: 2 Pilot Diringkus karena Sabu: Ingat Lagi Pilot Bangladesh dan PNS Ditangkap karena Narkoba
Sedikitnya 32 orang tewas saat Morning Bird terbalik dengan 50 penumpang di dalamnya.
Anak-anak termasuk di antara mereka yang kehilangan nyawa dalam tragedi tersebut.
Laporan mengatakan, kapal feri terbalik sering terjadi di wilayah tersebut karena kepadatan kapal dan standar keselamatan yang buruk di galangan kapal yang menyebabkan kapal tenggelam dalam kondisi cuaca buruk.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lain seputar Bangladesh