News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Roket Hantam Pangkalan Udara Irak, 2 Tentara Terluka

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Sebuah gambar yang diambil pada 5 Februari 2020 menunjukkan artileri self-propelled Suriah dan peluncur roket Katyusha yang ditempatkan di kota Tell Sultan, di provinsi Idlib barat laut Suriah. Pasukan rezim Suriah terus melakukan serangan di barat laut yang telah membuat setengah juta orang mengungsi, meskipun ketegangan dengan Turki meningkat.

Pada akhir 2020, jumlah pasukan AS di Irak berkurang menjadi 2.500 setelah penarikan berdasarkan perintah dari pemerintahan Trump.

Seruan tumbuh untuk penarikan pasukan Amerika lebih lanjut setelah serangan pesawat tak berawak yang diarahkan AS menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani dan seorang pemimpin milisi Irak di Baghdad pada Januari 2020.

Bulan lalu, pangkalan di Irak barat yang menampung pasukan koalisi pimpinan AS dan kontraktor dihantam 10 roket.

Seorang kontraktor tewas.

Sebuah gambar yang diambil pada 13 Januari 2020, selama tur pers yang diselenggarakan oleh koalisi pimpinan AS memerangi sisa-sisa kelompok Negara Islam, menunjukkan seorang tentara AS berjalan melewati pesawat tak berawak di pangkalan udara Ain al-Asad di provinsi Irak barat. Anbar. Iran pekan lalu meluncurkan gelombang rudal ke pangkalan udara Ain al-Asad yang luas di Irak barat dan pangkalan di Arbil, ibu kota wilayah otonom Kurdi Irak, yang menampung AS dan pasukan asing lainnya, dalam operasi yang dijuluki sebagai tanggapan atas pembunuhan itu. dari Qasem Soleimani, kepala Pasukan Quds Pengawal, dalam serangan pesawat tak berawak AS pada 3 Januari di dekat bandara Baghdad.

Baca juga: Houthi Kembali Serang Arab Saudi, Fasilitas Minyak dan Sistem Pertahanan Rudal Jadi Sasaran

Baca juga: POPULER Internasional: Surat Ratu Elizabeth untuk Pangeran Philip | Babak Baru Negosiasi Nuklir Iran

AS pekan lalu berkomitmen untuk menarik semua pasukan tempur yang tersisa dari Irak, meskipun kedua negara tidak menetapkan batas waktu untuk penarikan AS kedua sejak invasi 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein.

Pengumuman itu datang ketika pemerintahan Biden melanjutkan "dialog strategis" dengan pemerintah Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi, yang dipandang terlalu dekat dengan Washington oleh kelompok-kelompok pro-Iran.

Berita lain terkait Irak

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini