Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan pada Selasa (20/4/2021), tidak akan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin negara ASEAN di Jakarta 24 April mendatang.
KTT ASEAN itu akan membahas krisis di Myanmar.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (20/4/2021), Prayuth mengatakan Thailand akan diwakili oleh Wakil Perdana Menteri Don Pramudwinai, yang juga Menteri Luar Negeri, dalam pertemuan para pemimpin ASEAN di Jakarta.
Sementara Pemimpin junta militer Myanmar Min Aung Hlaing akan menghadiri KTT Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Indonesia pada 24 April mendatang.
Baca juga: Bahas Myanmar, KTT ASEAN Akan Diselenggarakan di Jakarta Pekan Ini
Kehadiran pimpinan kudeta Myanmar yang menyingkirkan pemimpin sah Aung San Suu Kyi dikonfirmasi Thailand seperti dilansir Reuters, Minggu (18/4/2021).
Dijelaskan hal ini akan menjadi perjalanan luar negeri pertamanya yang diketahui sejak ia merebut kekuasaan dari pemerintahan sipil pada 1 Februari.
“Beberapa pemimpin negara dari 10 anggota ASEAN, di antaranya Min Aung Hlaing, menegaskan mereka akan menghadiri pertemuan di Jakarta,” kata juru bicara kementerian luar negeri Thailand Tanee Sangrat.
Myanmar mengalami pergolakan sejak Min Aung Hlaing menggulingkan pemerintahan terpilih yang dipimpin oleh pemenang pemilu demokrastis, Aung San Suu Kyi.
Aparat keamanan telah menewaskan 728 warga sipil yang menentang pemerintahan hasil kudeta, menurut kelompok aktivis. Mayoritas korban jiwa karena ditembak mati aparat keamanan saat menyuarkan suara protes mereka di jalanan.
Negara-negara tetangga Myanmar telah berusaha mendorong pembicaraan antara junta dan pemerintah yang terguling, tetapi militer telah menunjukkan sedikit kesediaan untuk terlibat.
Juru bicara junta militer tidak menanggapi terkait kabar pemimpin junta militer akan hadir dalam KTT ASEAN di Jakarta.
Pemerintah Bayangan Myanmar Minta Diundang
Pemerintahan bayangan Myanmar mendesak para pemimpin ASEAN untuk mengundangnya dalam pembicaraan di Jakarta, pada minggu depan.