News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Reaksi Pendukung George Floyd saat Dengar Putusan Hakim atas Derek Chauvin: Penuh Air Mata Kelegaan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang wanita di George Floyd Square menangis setelah putusan diumumkan dalam persidangan mantan petugas polisi Derek Chauvin di Minneapolis, Minnesota pada 20 April 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Ada momen hening, hanya sesaat, ketika ratusan orang berkumpul di persimpangan 38th Street and Chicago Avenue untuk mendengar berita putusan Derek Chauvin, polisi yang sebabkan kematian George Floyd, Associated Press melaporkan.

"Mereka akan umumkan putusan hakim!" teriak seseorang, meminta kerumuman untuk memperhatikan sejenak.

Kemudian sorakan ratusan orang itu memenuhi tempat di mana George Floyd ditekan lehernya hingga tewas tahun lalu, memohon pembebasan dari polisi yang menahannya.

Orang-orang bersorak atas putusan bersalah pertama atas Derek Chauvin, yang didakwa pembunuhan.

Baca juga: Mantan Polisi Derek Chauvin Dinyatakan Bersalah atas Tewasnya George Floyd

Baca juga: Sidang George Floyd, Patung hingga Rumah Saksi Polisi Penindih Floyd Dilumuri Darah Babi

Beberapa orang meneteskan air mata, yang lainnya menangis terisak.

Seorang wanita di George Floyd Square menangis setelah putusan diumumkan dalam persidangan mantan petugas polisi Derek Chauvin di Minneapolis, Minnesota pada 20 April 2021. (CHANDAN KHANNA / AFP)

Beberapa saat setelahnya, gelombang sorakan muncul saat dua tuduhan lainnya juga menyatakan Chauvin bersalah.

Tampak dalam rekaman persidangn, tangan Chauvin diletakkan di belakang.

Ia pun digiring keluar ruangan sidang dengan tangan diborgol.

Kombinasi gambar yang dibuat pada 20 April 2021 ini menunjukkan mantan polisi Minneapolis Derek Chauvin mendengarkan putusan dan dibawa pergi dengan tangan diborgol dalam persidangannya atas pembunuhan George Floyd, di Minneapolis, Minnesota, pada 20 April 2021. Derek Chauvin, mantan perwira polisi Minneapolis berkulit putih, dihukum pada 20 April karena membunuh George Floyd yang berkebangsaan Afrika-Amerika. (AFP/Court TV)

Di tempat kejadian perkara yang sekarang dinamai George Floyd Square, ada tangis kelegaan.

Wanita bernama Venisha Johnson melompat kegirangan ketika ia mendengar putusan itu.

Beberapa menit kemudian ia hampir tidak bisa berbicara, karena ia menangis begitu keras.

"Ini sangat berarti bagi saya," kata Johnson, yang mengenakan masker yang mengenang beberapa kata terakhir Floyd: "Saya tidak bisa bernapas."

"Saya telah berdoa untuk George setiap hari, setiap pagi jam 6 pagi. Saya sangat bahagia. Cara dia dibunuh sangat mengerikan, tapi terima kasih, Yesus," katanya.

Sekitar 300 orang berkumpul di persimpangan dekat Cup Foods, mini market pojok tempat di mana seorang karyawan menelepon polisi pada 25 Mei 2020 lalu, mengatakan George Floyd membayar rokok dengan uang $ 20 palsu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini