TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Dua kapal perang Australia akan bergabung dalam pencarian kapal selam Indonesia KRI Nanggala-402, yang hilang kontak di perairan Bali.
Kapal bernama HMAS Ballarat dan HMAS Sirius telah berlayar dari dua markas terpisah, setelah Indonesia secara resmi menerima tawaran Australia untuk membantu upaya pencarian.
Seperti dilansir media ABC Australia, Jumat (23/4/2021), Kementerian Pertahanan Australia mengatakan HMAS Ballarat dilengkapi dengan kemampuan sonar dan helikopter MH-60R, dan diperkirakan akan mencapai area pencarian hari ini.
HMAS Sirius berada di lepas pantai Brunei dan diperkirakan akan mencapai area pencarian dari sekitar Selasa (27/4/2021).
Baca juga: Cari KRI Nanggala 402, TNI Kerahkan Kapal Selam KRI Alugoro dan 20 KRI Lainnya
Kemarin, Menteri Luar Negeri Marise Payne mengatakan Australia akan memberikan dukungan apa pun yang bisa untuk Indonesia.
"Kami telah mengindikasikan bahwa kami akan membantu dengan cara apa pun yang kami bisa," katanya.
"Kita mengoperasikan kapal selam yang sangat berbeda dari yang satu ini, tetapi angkatan pertahanan Australia dan organisasi pertahanan Australia akan bekerja sama dengan operasi pertahanan di Indonesia untuk menentukan apa yang mungkin dapat kami lakukan."
Pihak berwenang Indonesia mengumumkan hari ini bahwa tim penyelamat mendeteksi objek dengan "kekuatan magnet tinggi" yang mengambang di laut utara Bali, yang mereka harapkan itu adalah kapal selam yang hilang.
Baca juga: Pasca Hilangnya Kapal Selam Nanggala 402, Komisi I DPR Minta Kemhan Evaluasi Alutsista Tua
Kapal selam telah hilang selama lebih dari 48 jam dan membawa cukup oksigen untuk bertahan tiga hari.
Kapal itu membawa 49 awak kapal, seorang komandan dan tiga lainnya.
Kapal Penyelamat dari Singapura dan Malaysia Bantu Pencarian
Kapal penyelamat dari Singapura dan Malaysia dikerahkan untuk membantu pencarian kapal selam Indonesia KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di utara perairan Bali, Rabu (21/4/2021) kemarin.
Seperti dilaporkan Media Singapura, Kamis (22/4/2021) Singapura mengirimkan MV Swift Rescue.
Swift Rescue diperkirakan tiba di lokasi pada Sabtu (24/4/2021) mendatang.
Dalam sebuah unggahan di Facebook, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengatakan kapal penyelamat kapal selam Singapura "dikirim dengan cepat kemarin sore, secepat dia bisa bersiap-siap", setelah kepala angkatan laut menerima permintaan bantuan dari rekan-rekannya di Indonesia.
"Tim medis juga ditambahkan ke kru reguler jika perawatan hiperbarik akan diperlukan," kata Dr Ng.
"Hubungan militer kami dengan Indonesia sangat dekat, dibangun selama bertahun-tahun latihan bilateral dan keterlibatan di semua tingkatan. Wajar jika kita melakukan apapun yang kita bisa untuk membantu di saat-saat seperti ini.”
"Situs untuk operasi pencarian, dekat Bali, berjarak lebih dari 1.500 km dan perairan dalam, itulah sebabnya MV Swift Rescue berlayar sesegera mungkin," tambahnya.
Sementara itu, Mega Bakti Malaysia diperkirakan akan tiba pada pukul 16.00 waktu setempat pada hari Minggu (25/4/2021).
Banyak Negara Tawarkan Bantuan
Negara-negara lain juga telah menawarkan bantuan penyelamatan termasuk Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Turki, India, Rusia dan Australia, kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad.
Dia mengatakan dalam konferensi pers bahwa lima kapal angkatan laut Indonesia dan satu helikopter sedang mencari kapal selam yang hilang. (ABC/Channel News Asia)