Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan kantor Sekretariat ASEAN di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (24/4/2021) sekitar pukul 17.15 WIB.
Satu per satu pemimpin bersama delegasi ASEAN yang menghadiri KTT ASEAN mulai meninggalkan kantor Sekretariat ASEAN jelang pukul 17.00 WIB.
Berdasarkan pantauan Tribunnews ada sekitar tujuh rombongan Patwal yang telah meninggalkan kantor Sekretariat ASEAN.
Baca juga: Presiden Jokowi Meninggalkan Sekretariat ASEAN
Namun rombongan tidak memasang bendera kenegaraan di mobil, sehingga tidak pasti pemimpin dari negara mana saja yang telah lewat dan telah meninggalkan Sekretariat ASEAN.
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers usai KTT ASEAN, menegaskan perkembangan kondisi Myanmar saat ini tidak dapat diterima dan tidak boleh terus berlangsung.
"Kekerasan harus dihentikan dan demokrasi, stabilitas, dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan. Kepentingan rakyat Myanmar harus selalu menjadi prioritas," tegas Presiden.
Jokowi menegaskan bahwa Indonesia juga berkomitmen untuk mengawal tindak lanjut komitmen dari Panglima Militer Myanmar
Presiden Jokowi juga menyampaikan pentingnya Pemimpin Militer Myanmar untuk memberikan komitmen terkait penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar proses dialog yang inklusif.
Presiden juga meminta tahanan politik di Myanmar harus segera dibebaskan dan perlu dibentuk special envoy ASEAN yaitu Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Ketua ASEAN untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar.
Sementara, permintaan komitmen ketiga yaitu pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN yang dikoordinir oleh Sekjen ASEAN bersama dengan AHA Centre.
Baca juga: Suasana KTT ASEAN, Presiden Jokowi Hingga Sultan Brunei Bahas Situasi di Myanmar
"Indonesia berkomitmen untuk mengawal terus tindak lanjut dari komitmen tersebut agar krisis politik di Myanmar dapat segera diatasi," ungkapnya.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pandangan yang disampaikan oleh pihak Indonesia ternyata sejalan dengan yang disampaikan oleh para pemimpin negara-negara ASEAN.
Dapat dikatakan para pemimpin ASEAN telah mencapai suatu konsensus yang disampaikan Sekjen ASEAN.