TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Australia mendesak 5 poin konsensus hasil KTT ASEAN di Jakarta yang disepakati Sabtu lalu dapat segera diterapkan untuk membantu Myanmar keluar dari krisis kemanusiaan.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne lewat surat keterangan dari Kedutaan Besar Australia Jakarta, Senin (26/4/2021).
“Sebagai Mitra Dialog pertama ASEAN, kami berkomitmen kuat untuk mendukung upaya ASEAN secara konstruktif, dan kami mendesak penerapan lima poin konsensus segera mungkin,” kata Payne pada surat itu.
5 poin itu diantaranya agar junta militer segera menghentikan kekerasan dan dimulainya dialog membangun di antara semua pihak terkait, dimana utusan khusus Ketua ASEAN yang akan memfasilitasi mediasi proses dialog, dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN.
Baca juga: Aktivis Myanmar Kritik Konsensus ASEAN-Junta Militer, Berjanji Lanjutkan Aksi Protes
Baca juga: Pakar Hukum Internasional Apresiasi Lima Konsensus Pemimpin ASEAN Tentang Krisis Myanmar
Termasuk diantaranya pemberian bantuan kemanusiaan ASEAN melalui Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan terhadap Pengendalian Bencana, serta kunjungan ke Myanmar oleh Utusan Khusus dan delegasi untuk bertemu dengan seluruh pihak terkait.
“Australia memandang ASEAN sebagai inti dari Indo-Pasifik yang terbuka, stabil, dan tangguh. Ini memiliki peran penting untuk dilakukan dalam memetakan jalan keluar dari krisis saat ini,” ujar Payne.
Ia menyatakan bahwa sejak kudeta 1 Februari, Australia secara konsisten menyerukan rezim militer untuk mengekang diri, menahan diri dari kekerasan, membebaskan semua yang ditahan dan mengambil bagian dalam dialog.
Australia mengutuk penggunaan kekuatan mematikan terus menerus dan mengerikan terhadap warga sipil di Myanmar, termasuk perempuan dan anak-anak.
“Kami terus prihatin dengan implikasi dari memburuknya situasi di Myanmar terhadap stabilitas regional,” lanjutnya.
Australia memuji kepemimpinan ASEAN dan kepemimpinan Brunei Darussalam sebagai Ketua ASEAN, dalam keadaan sulit, mempertemukan pihak-pihak regional untuk bersama-sama membahas krisis di Myanmar.
Untuk mendukung upaya ini dan lima poin konsensus yang disepakati pada Pertemuan Pemimpin ASEAN, Australia akan memberikan A$5 juta dollar kepada Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN untuk Pengendalian Bencana guna menyediakan bantuan kemanusiaan kepada Myanmar.
Payne menyatakan bahwa Australia akan terus bekerja sama dengan mitra regional kami, khususnya ASEAN, untuk meredakan situasi di Myanmar dan mendukung upaya regional menuju penyelesaian masalah.
Pengaturan kebijakan Australia tentang Myanmar, termasuk opsi sanksi, akan terus ditinjau untuk mendukung rakyat Myanmar.