Pada hari yang sama, Talat memerintahkan penutupan semua organisasi politik Armenia, dan mengalihkan orang-orang Armenia yang sebelumnya telah dipindahkan dari Alexandretta, Dörtyol, Adana, Hadjin, Zeytun, dan Sis ke gurun Suriah.
Deportasi Sistematis Mulai Dilakukan
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di Berliner Tageblatt pada 4 Mei 1915, Talat Pasha mengakui ketika orang Armenia dideportasi, tidak ada perbedaan yang dibuat antara orang Armenia yang "bersalah" dan "tidak bersalah".
Alasannya, orang yang masih tidak bersalah hari ini bisa bersalah besoknya. Pada 23 Mei, ia memerintahkan deportasi seluruh millet Armenia ke Deir ez-Zor, dimulai dari provinsi timur laut. Pasukan Sekutu mengeluarkan kecaman atas kejahatan Ottoman terhadap orang-orang Armenia pada 24 Mei.
Kepempimpinan Ottoman secara tergesa-gesa berusaha menyembunyikan sifat dari tindakan mereka. Pada 29 Mei, Komite Sentral CUP mengesahkan Hukum Deportasi Sementara (Hukum Tehcir), yang mengizinkan pemerintah dan militer Ottoman untuk mendeportasi siapa pun yang dianggap mengancam keamanan nasional.
Deportasi itu sama saja hukuman mati, karena pihak berwenang merencanakan dan bermaksud membunuh orang-orang yang dideportasi. Deportasi hanya dilakukan di belakang garis depan, di mana tidak ada pemberontakan aktif.
Demikianlah riwayat sejarah singkat genosida etnis Armenia oleh Turki, dan setelah masa itu berlanjut secara sistematis hingga tumbangnya kekuasaan Ottoman atau Usmaniyah pada 1924.
Arsip dan Historiografi Genosida Armenia
Sejarah genosida ini didokumentasikan secara luas di arsip Ottoman (terlepas dari upaya sistematis untuk membersihkan materi yang memberatkan), dan arsip Jerman, Austria, Amerika Serikat, Rusia, Prancis, dan Inggris Raya.
Ada juga ribuan laporan saksi mata dari misionaris barat dan orang-orang Armenia yang selamat.
Pengacara Polandia-Yahudi, Raphael Lemkin, menciptakan istilah genosida pada 1944, menjadi tertarik pada kejahatan perang setelah membaca pengadilan 1921 atas Soghomon Tehlirian terkait pembunuhan Talat Pasha.
Lemkin mengakui nasib orang-orang Armenia sebagai salah satu kasus utama genosida di abad 20. Studi akademis tentang genosida dimulai pada 1980-an.Armenia adalah genosida yang paling banyak dipelajari setelah holocaust.
Hampir semua sejarawan dan cendekiawan di luar Turki, dan semakin banyak sarjana Turki, mengakui penghancuran orang-orang Armenia di Kekaisaran Ottoman sebagai genosida.(Tribunnews.com/Wikipedia/xna)