Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gubernur Tokyo Yuriko Koike menyatakan kekesalannya karena masih banyak anak muda di Jepang yang terlalu santai menanggapi deklarasi darurat (PSBB) ketiga di Tokyo.
"Tolong semua warga mematuhi PSBB yang ada, jangan ngumpul di tempat terbuka sambil minum alkohol, jangan ke luar Tokyo dan yang dari luar jangan masuk Tokyo," kata Gubernur Yuriko Koike, Selasa (27/4/2021).
Diketahui belakangan ini banyak kalangan anak muda di Tokyo yang masih berkumpul sambil minum minuman beralkohol meski toko sudah ditutup.
Profesor Yoshihito Niki, Wakil Direktur Pusat Pernapasan, Rumah Sakit Kurashiki Daiichi, Profesor Penyakit Menular Klinis, Sekolah Kedokteran Universitas Showa Jepang menyatakan, aktivitas tersebut sebagai salah stau penyebab penularan dan penyebaran virus corona.
"Itu sebabnya toko minuman dilarang menjual alkohol selain perpendekan operasional hanya sampai jam 8 malam. Padahal biasanya berjualan alkohol mulai ramai justru mulai 8 malam ke bawah. Dari tempat seperti itu dengan alkohol dan bicara kencang sebagai salah satu sumber penyebaran virus corona," papar Profesor Niki, Selasa (27/4/2021) di sebuah acara TV Jepang.
Baca juga: Woven Planet, Anak Perusahaan Toyota Jepang Investasi 550 Juta Dolar AS di Level 5 Lyft
Dari Tohoku yang ada di utara Tokyo, enam gubernur sepakat untuk melakukan Tindakan Prioritas (satu level di bawah PSBB) mulai Rabu (28/4/2021) besok.
Enam perfektur tersebut yaitu Yamagata, Miyagi, Akita, Aomori, Fukushima dan Iwate.
Para Gubernur memohon agar tidak berpindah melintasi perbatasan prefektur sebelum liburan panjang Golden Week mulai 29 April sampai 5 Mei 2021.
Tidak hanya di area di mana status darurat diumumkan dan di area tindakan prioritas seperti pencegahan penyebaran, tetapi juga diminta menahan lalu lintas melintasi perbatasan prefektur.
Selain menggunakan restoran yang telah mengambil tindakan melawan infeksi, Gubernur di Tohoku juga mengimbau tindakan pencegahan infeksi dasar yang menyeluruh seperti mencuci tangan dan desinfeksi.
Hal itu adalah pesan bersama kedua setelah September tahun lalu.
"Pentingnya efek yang lebih tinggi dapat diharapkan dengan bersama-sama mengirimkan pesan untuk menginformasikan setiap warga prefektur," kata Mieko Yoshimura, Gubernur Prefektur Yamagata dalam konferensi pers reguler.
Sementara itu Norihisa Satake, Gubernur Prefektur Akita mengatakan infeksi meningkat di rumah dan di tempat kerja setelah datang dan pergi ke luar prefektur.
"Saya ingin Anda menghindari mengundang orang dari luar prefektur dan lakukanlah dengan teleworking online," pesan Satake.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif? dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.