TRIBUNNEWS.COM - Orang-orang kaya di India rela membayar ratusan juta rupiah untuk melarikan diri karena tingginya kasus infeksi virus corona harian di negara itu.
Seperti dilansir Insider, dalam seminggu terakhir, India telah menjadi pusat penularan baru virus corona.
Kasus Covid-19 telah membanjiri sistem perawatan kesehatan dan krematorium negara itu.
Kondisi diperparah dengan kurangnya pasokan oksigen.
Pada Minggu (25/4/2021), pejabat kesehatan masyarakat melaporkan 349.691 kasus Covid-19 baru di negara itu, menurut Sky News.
Baca juga: Indonesia Tempati Urutan Ketiga Vaksinasi Covid-19 Terbesar di Asia, Setelah China dan India
Baca juga: Warga Asing Punya Riwayat Berada di India dalam 14 Hari Terakhir Dilarang Masuk Indonesia
Mereka juga melaporkan adanya 2.767 kematian, rekor harian lainnya.
Beberapa negara bahkan mengumumkan akan menerapkan pembatasan perjalanan pada pengunjung dari India.
Lonjakan kasus itu mendorong orang-orang kaya India rela membayar ribuan dollar untuk penerbangan menit terakhir dan jet pribadi saat pembatasan perjalanan diberlakukan.
Dilaporkan salah satu tujuan populer adalah Uni Emirat Arab, yang tidak jauh dari India dan biasanya ada ratusan penerbangan ke sana.
Namun, Minggu ini UEA mengumumkan larangan masuk pelancong dari India selama 10 hari dari 25 April, menurut Gulf News.
Seorang juru bicara perusahaan charter Air Charter Service India mengatakan kepada AFP bahwa jumlah minat terhadap jet pribadi "benar-benar gila".
"Kami memiliki 12 penerbangan menuju Dubai besok dan setiap penerbangan benar-benar penuh," kata juru bicara itu Jumat (23/4/2021), menurut The Economic Times.
Penyedia jet pribadi lainnya, Enthrall Aviation, mengatakan pihaknya telah kewalahan dengan ratusan pertanyaan selama beberapa hari terakhir.
"Kami telah meminta lebih banyak pesawat dari luar negeri untuk memenuhi permintaan."