News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

India Terpaksa Bangun Pemakaman Umum Darurat di Taman Kota karena Kehabisan Tempat untuk Kremasi

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria berdiri di tengah pembakaran para korban yang kehilangan nyawa karena virus Corona Covid-19 di tempat kremasi di New Delhi India pada 26 April 2021. Pihak berwenang di Delhi, India terpaksa membangun tumpukan kayu untuk pemakaman darurat di taman umum karena kehabisan ruang untuk mengkremasi

Karena jumlah kematian yang meningkat secara tiba-tiba, permintaan kayu yang dibutuhkan untuk pembakaran juga meningkat.

Di Delhi, pihak berwenang dilaporkan menebang pohon di taman kota untuk digunakan sebagai kayu bakar untuk kremasi.

Meledaknya Kasus Covid-19 di India

Selama beberapa minggu terakhir, India telah mengalami peningkatan jumlah kasus Covid-19 harian besar-besaran.

Dalam 24 jam terakhir, India mencatat kasus harian lebih dari 360.000 kasus dan hampir 3.300 kematian.

Baca juga: Bantuan Internasional untuk India, Joe Biden Berjanji akan Sediakan Pasokan Oksigen dan Bahan Vaksin

Baca juga: Krisis Covid-19 di India, Dokter Beri Peringatan Bagi Warga yang Timbun Oksigen

Sejak dimulainya pandemi, India telah mencatat sekitar 18 juta kasus dengan 200.000 kematian, nomor dua setelah AS.

Namun, banyak yang berpendapat bahwa angka itu hanyalah perkiraan karena ribuan orang tidak benar-benar dites Covid-19 dan telah memulai pengobatan atas saran dokter mereka.

Sementara itu, dalam sepekan terakhir, India telah mencatat lebih dari 2,1 juta kasus Covid-19, dengan rata-rata lebih dari 300.000 kasus setiap hari.

Ibu Kota Delhi secara konsisten mencatat lebih dari 20.000 kasus harian selama beberapa hari terakhir serta ratusan kematian.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya seputar Covid-19 di India

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini