Skandal dengan skala yang lebih kecil juga mengguncang Washington sehubungan dengan audio tersebut.
Anggota parlemen Republik termasuk Senator Alaska Dan Sullivan dan Senator Rick Scott dari Florida meminta Kerry mengundurkan diri atau meminta Presiden Biden mencabut aksesnya ke informasi rahasia.
Sementara itu, snggota Kongres Partai Republik Mike Gallagher dari Wisconsin menyatakan "tidak dapat diduga bahwa setiap diplomat AS, dulu atau sekarang, akan membocorkan intelijen kepada sponsor terorisme terkemuka dunia dengan mengorbankan salah satu sekutu setia kami".
Penasihat Keamanan Nasional Biden Jake Sullivan bertemu mitranya dari Israel Meir Ben-Shabbat pada Selasa, membicarakan percakapan Gedung Putih yang menunjukkan kedua negara telah setuju bekerja sama lebih erat untuk melawan program drone dan rudal Iran.
Pihak AS menunjukkan minat untuk berkonsultasi erat dengan Israel tentang masalah nuklir ke depan. Pembicaraan itu tidak menyebutkan wawancara Zaarif.
Tel Aviv, yang melobi pemerintahan Trump secara intens sukses membatalkan kesepakatan nuklir Iran. Mereka bertekad mengambil tindakan militer untuk mencegah Teheran membangun bom nuklir.
Republik Islam telah berulang kali membantah niat untuk melakukannya, dan malah meminta komunitas internasional melakukan sesuatu tentang dugaan persediaan senjata nuklir Israel sendiri.
Israel secara terbuka mengakui telah membom Suriah ratusan kali dalam beberapa tahun terakhir selama pertempuran selama satu dekade terakhir melawan berbagai macam ekstremis jihadis.
Damaskus telah mendesak komunitas internasional untuk melakukan sesuatu tentang agresi Tel Aviv, dan telah berjanji suatu hari akan mendapatkan kembali kendali atas semua wilayahnya, termasuk Golan yang diduduki Israel.(Tribunnews.com/Sputniknews/NYT/xna)