News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Panglima Militer India: Warga yang Sakit Bisa Datang Ke Rumah Sakit Militer

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria berusia 70 tahun terpaksa membawa jenazah istrinya yang meninggal karena Covid-19 untuk dikremasi dengan sepedanya.

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Lonjakan kasus positif virus corona (Covid-19) di India membuat kelangkaan terjadi tidak hanya pada stok oksigen, namun juga tempat tidur rumah sakit hingga obat-obatan.

Melihat hal ini, Panglima militer India MM Naravane menemui Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi pada hari Kamis kemarin untuk membahas mengenai krisis tersebut.

Dikutip dari laman AP News, Jumat (30/4/2021), Naravane mengatakan bahwa warga yang sakit dapat mendatangi rumah sakit militer terdekat untuk meminta bantuan.

Pasukan militer juga akan memberikan bantuan berupa alat penunjang seperti tanker oksigen impor dan kendaraan yang membutuhkan keterampilan khusus.

Perlu diketahui, India telah menetapkan rekor global harian selama lebih dari sepekan terakhir dengan rata-rata kasus hampir mencapai 350.000 infeksi per hari.

Sementara angka kematian harian meningkat hampir tiga kali lipat dalam tiga minggu terakhir, menunjukkan intensitas lonjakan terbaru.

Di negara bagian terpadat di Uttar Pradesh, sebuah organisasi guru mengatakan bahwa lebih dari 550 anggotanya telah meninggal setelah terinfeksi Covid-19 saat membantu melakukan pemilihan dewan lokal pada bulan ini.

Para ahli kemudian menyebut lonjakan kasus itu disebabkan varian baru virus yang memiliki sifat lebih menular.

Selain itu, kegiatan pertemuan publik massal seperti kampanye politik dan acara keagamaan yang dibiarkan berlanjut turut menjadi penyebab lonjakan kasus ini.

Pada hari Kamis kemarin, jutaan orang telah memberikan hak suara mereka dalam pemilihan negara bagian di Benggala Barat, diantaranya ada yang tidak menjaga jarak sosial.

Selanjutnya di negara bagian selatan Karnataka, Menteri Pendapatan R Ashoka mengatakan hampir 2.000 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah telah mematikan ponsel mereka dan tidak dapat dilacak.

Baca juga: Ilmuwan India Desak PM Modi Rilis Data Asli Jumlah Kasus Positif dan Kematian Akibat Covid-19

"Polisi berusaha melacak keberadaan mereka karena mereka mungkin mencari tempat rawat inap sendiri," kata Ashoka.

Di negara bagian Madhya Pradesh tengah, tiga desa di distrik Balaghat telah mengumpulkan uang untuk mengubah sebuah bangunan menjadi pusat perawatan Covid-19.

Mereka telah membeli konsentrator oksigen dan mulai menerima pasien.

Dokter dari pemerintahan pun rutin mengunjungi fasilitas tersebut dua kali sehari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini